GridFame.id - Kepindahan ibu kota Republik Indonesia dari Jakarta ke Kutai Kertanegara sudah resmi diumumkan.
Banyak tanggapan yang muncul setelah pengumuman Presiden Joko Widodo itu.
Salah satunya adalah pertanyaan mengenai nasib pegawai negeri alias Aparatur Sipil Negara apakah akan dipindah ke ibu kota baru atau tidak.
Ketakutan akan minim fasilitas dan jauh dari keluarga menjadi pertimbangan para pegawai negeri yang terbisa hidup di metropolitan dan kemudahannya.
Baca Juga: Viral Aksi Lempar Sperma Ke Wajah, Adakah Efek Sperma Kepada Wajah Wanita?
Namun, seperti dikutip dari Kompas.com, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan tak semua Aparatur Sipil Negara ( ASN) dipindahkan ke ibu kota baru RI di Kalimantan Timur.
Kebijakan tak memindahkan seluruh ASN ke Kaltim merupakan salah satu dari dua alternatif yang telah disusun Bappenas.
Baca Juga: Terbaring Lemas di Rumah Sakit, Ashanty Masih Sempat Lakukan Ini Pada Pengasuh Anaknya
Alternatif kedua adalah memindahkan ASN keseluruhan dan memindahkan ASN dengan metode persebaran (spread out).
"Dalam rapat saya dengan presiden, beliau setuju jangan semua di bawa ke ibu kota baru. Jadi menurut saya ke depan sebaiknya kita harus spread out," kata Suharso Monoarfa di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Jadi, meskipun tidak dipindahkan ke Kaltim, ASN mungkin saja akan dipindahkan ke kota-kota lain sesuai tanggung jawab dan posisi pekerjaannya di pemerintahan.
Baca Juga: Kenapa Ada Pria yang Lempar Sperma dan Pamer Alat Kelamin Di Depan Umum? Ini Alasan Ilmiahnya
Misalnya, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara yang kerap mengurusi pertambangan akan dipindahkan ke Papua dan Direktorat Jenderal Perkebunan akan dipindahkan ke Jambi.
"Kemungkinan di luar kota juga bisa ke depan, mungkin sekitar 30 ditjen. Kenapa tidak Ditjen Pertambangan dibawa ke Papua? Bagaimana kalau Ditjen Perkebunan di taruh di Jambi? Setuju?," ucapnya pada peserta rapat.
Alternatif ketiga, pemerintah ke depan akan menganut kefleksibelan kerja sehingga ASN mampu bekerja di manapun sepanjang mereka mampu menyelesaikan pekerjaannya.
"Generasi-genarasi selanjutnya akan seperti itu. Jadi kenapa kita enggak akomodir (ke dalam konsep ibu kota baru)? Sehingga kita punya smart city, smart goverment, dan bisa fleksibel dalam hal pekerjaannya. Yang penting mereka itu mendeliver pekerjaannya, mendeliver assesmentnya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kepala Bappenas: Tak Semua ASN Dipindahkan ke Kaltim
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar