"I am picky, and the older I get, the more picky I get (Aku pemilih, tapi semakin tua, aku semakin jadi pemilih)," lanjutnya lagi.
"Cowok seperti apa yang...," tanya Deddy.
"First, of course, good looking. Nice to look at lah (Pertama, tentu saja, ganteng. Enak dilihat lah)," jawab Sophia.
"Nice to look at atau nice to talk with? (Enak dipandang atau enak diajak bicara?)," tanya Deddy lagi.
"Actually, okay then comes the second is has to be smart, has to be very intelligent, (Sebenarnya, oke, syarat kedua adalah dia harus pintar dan sangat cerdas)" katanya.
"I want someone intelligent but not look down on me. A man who sees who I am, who knows who I am, what I am, what I want. I want someone who has brilliant sense of humor, (Aku mau seseorang yang cerdas, tapi tidak merendahkanku. Pria yang melihatku apa adanya, tahu siapa aku, apa yang aku mau. Seseorang dengan humor yang bagus)" tambahnya.
"God damn, you just get married with microwave, (Ya Tuhan, kamu nikah saja dengan microwave)" celetuk Deddy.
"I know, and that microwave doesn't even exist yet! (Aku tahu, dan microwave itu belum ada juga!)," jeritnya.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar