GridFame.id - Ada cara mudah dan benar untuk mencegah dan mengusir ular masuk ke rumah.
Fenomena kemunculan ular kobra di Indonesia akhir-akhir ini membuat masyarakat resah dan takut.
Ada anggapan selama ini, bahwa dengan menabur garam bisa melindungi rumah dari teror ular.
Namun, ternyata penggunaan garam untuk mencegah ular masuk rumah merupakan sebuah mitos.
Ular tidak takut pada garam.
Hal itu disampaikan oleh Ave, anggota komunitas pemerhati ular Aspera.
Menurut Ave, penaburan garam tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap ular.
Ular cenderung lebih menghindari bau-bauan yang menyengat penciuman.
Penggunaan bensin, cairan pembersih lantai hingga minyak wangi bisa menjadi opsi agar ular tidak masuk ke dalam rumah.
"Tapi kalau bensin bahaya dan kalau bentuknya cair kayak karbol, minyak wangi, pembersih lantai itu kan menguap secara cepat," kata Ave.
Penjelasan itu disampaikan Ave di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (19/12/2019).
Ia lebih menganjurkan bau-bauan yang bersumber dari benda padat seperti sulfur ataupun kapur barus.
Bau-bauan dari benda padat itu dianggap cukup efektif untuk mencegah ular masuk kedalam rumah serta bisa bertahan lebih lama.
"Itu lebih lama tahannya dibanding yang jenis liquid ya," ujar Ave.
Teror Ular Kobra
Seperti diberitakan, kenapa banyak ular kobra ditemukan di permukiman warga di sejumlah wilayah di Indonesia akhir-akhir ini?
Ternyata penyebab adalah banyak telur ular kobra yang menetas dengan sempurna.
Telur-telur ular kobra menetas dengan sempurna disebabkan musim kemarau yang berkepanjangan yang melanda sebagian wilayah Indonesia.
Hal ini disampaikan Igor dari Komunitas Taman Belajar Ular Indonesia dalam diskusi bersama Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Biasa September itu sudah mulai hujan, otomatis si telur ini sudah membusuk duluan. Tapi, karena ini kemarau panjang, Desember kita hujan, jadi ular menetas sempurna," kata Igor di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara, Kamis (19/12/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Igor menjelaskan, bulan Desember merupakan masa-masa bagi telur kobra menetas. Namun, dalam kondisi biasa, tak semua telur kobra bisa menetas sempurna.
Pada tahun-tahun sebelumnya, saat hujan turun pada bulan September, sebagian telur ular kobra akan berjamur sehingga gagal menetas.
Selain itu, kata Igor, berkurangnya populasi predator ular kobra menjadi faktor tambahan meningkatnya temuan pada akhir tahun 2019 ini.
"Kejadian ini baru sekarang aja terjadi, kalau tahun lalu tidak sebanyak ini dan ternyata rata, di Kalimantan pun sama," ujar Igor.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar