GridFame.id - Lama tak terdengar kabarnya, kini Sarah Azhari menetap di Los Angeles, Amerika Serikat.
Hal itu terlihat dari Instagram pribadinya.
Yang membuat warganet heran, Ia jarang memperlihatkan anggota keluarganya secara lengkap.
Ia lebih sering menunjukkan anaknya yang tampan, Albany Ray.
Namun sosok suaminya sendiri hampir tidak pernah Ia publikasikan.
Baca Juga: Kini Berbeda, Bella Saphira Tetap Ikut Rayakan Natal di Rumah Orangtuanya
Tapi kemudian ada fakta baru mengenai nama sosok suaminya.
Hal itu terungkap ketika Albany lulus dari SMA pada bulan Juni lalu.
Di belakang namanya yang tercantum di ijazah, terdapat nama Carrascalao.
Dilansir Tribun News, sebelumnya, Sarah memang pernah menjalin hubungan asmara dengan Pedro Carrascalao, putra Gubernur Timor Timur di era Presiden Soeharto.
Namun, dari keduanya tak pernah ada kabar pernikahan, diduga karena perbedaan keyakinan.
Sarah dan Pedro sempat menjalin hubungan belasan tahun silam, namun hubungan keduanya dikabarkan merenggang, terlebih ketika Sarah diketahui sedang hamil.
Tapi tampaknya kini keduanya kembali menjalin hubungan.
Hal itu terbukti dari foto-foto yang terdapat di akun Facebook Pedro.
Rumah Mewah Sarah Azhari
Dari sana juga terlihat rumah yang ditinggali Sarah selama di Amerika.
Ruang makan rumahnya terlihat pada unggahan tersebut.
Meja makannya tertata rapi dengan piring dan serbet, serta peralatan makan di sampingnya.
Kesan elegan ditambah dari taplak meja panjang dan tempat lilin di tengahnya.
Rumahnya juga kembali terekspos saat Sarah bermain kuis di IG Story bersama Albany.
Terlihat di sana rumah Sarah dilengkapi dengan perapian besar yang khas ada di rumah Eropa dan Amerika.
Dominasi warna putih juga membuat rumah tersebut terkesan minimalis.
Kangen Kerja dan Dapat Uang
Sarah Azhari sendiri sudah 7 tahun menetap di Los Angeles, Amerika Serikat.
Bukan tanpa alasan Ia memilih untuk pindah dari Indonesia ke Negara Paman Sam itu.
Dilansir Kompas.com, pada awal kepindahannya, 2011, Sarah bersama putranya, yang ketika itu masih kelas lima SD, harus melakukan banyak adaptasi.
Sarah mengakui bahwa itu tidak mudah, terutama karena semua harus ia lakukan sendiri, termasuk mencuci dan memasak, serta tugas-tugas lain rumah tangga.
"Aku di Jakarta udah lama enggak nyetir, di sini kami ke mana-mana harus nyetir sendiri dan pakai kendaraan umum," ujar Sarah.
Di sela kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, ia memutuskan untuk mempelajari bidang pembuatan film, khususnya proses produksi film dari belakang layar.
Meskipun demikian, Sarah, yang membintangi film Daun di Atas Bantal (1998) karya Garin Nugroho, tidak pernah berkeinginan untuk memasuki industri hiburan Hollywood.
Menurutnya, untuk mewujudkan keinginannya berkarier dalam industri hiburan, ia bisa menunggu, karena ia masih memusatkan perhatiannya kepada anak semata wayangnya.
Sarah pun sempat mengungkapkan kerinduannya akan dunia akting.
"Sebenarnya sih kangen biasa aja, kangen… kangen kerja dapet duit, kangennya di situ. Tapi, di sini (AS), aku sama sekali tidak kepikirian untuk bekerja," jelasnya.
Setelah anaknya lulus SMA, Sarah berencana untuk memboyong Al pulang ke Indonesia sebelum memutuskan kelanjutan pendidikan Al.
Jika kembali ke Indonesia, Ia akan mempertimbangkan untuk bekerja kalau ada tawaran kembali berkiprah dalam dunia akting di Indonesia.
Untuk Al, Sarah sangat menginginkan putranya lebih banyak mengenal lagi tempat kelahirannya, Indonesia, mungkin dengan bekerja atau melanjutkan sekolah di Indonesia.
Namun, tidak menutup kemungkinan bagi Al untuk melanjutkan kuliah di luar negeri.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar