GridFame.id - Anda mungkin pernah mendengar kabar seseorang meninggal saat sedang berolahraga.
Hal ini terkadang membuat banyak orang bertanya apa penyebabnya.
Sedangkan seperti diketahui bahwa olahraga sendiri justru baik untuk kesehatan.
Tapi selalu ada saja kabar meninggalnya seseorang saat sedang berolahraga.
Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, yaitu bisa dari segi keseharan atau keamanan (terjadinya kecelakaan).
Alkisah, Don Stenta berusia 50 pada Januari lalu, ia memutuskan untuk mulai berolahraga lebih banyak dan berlatih setengah maraton.
Sebagai direktur Student Life Recreational Sports untuk The Ohio State University, Stenta mengawasi enam pusat kebugaran dan rekreasi di kampus, dan mulai melakukan kegiatan lari reguler di jalur indoor sekolah.
Satu hari setelah lari, Stenta pingsan, dan kemudian terbangun di rumah sakit.
Dia mengalami serangan jantung di lintasan, dan dua karyawan siswa yang berpikir cepat telah menggunakan salah satu perangkat defibrillator eksternal (AED) otomatis fasilitas untuk memulai kembali jantungnya.
Baca Juga: Akui Idap Bipolar, Medina Zein Terbukti Positif Narkoba dan Terseret Kasus Kakak Iparnya Ibra Azhari
Mereka juga melakukan CPR pada Stenta sampai paramedis tiba.
Setelah itu, dokter menentukan bahwa Stenta memiliki penyumbatan 95% di arteri anterior descending (LAD) kirinya, sering disebut arteri “janda” karena penyumbatan di sini hampir selalu berakibat fatal.
Mereka juga bisa terjadi tanpa peringatan.
Melihat ke belakang, dia mengatakan dia baru-baru ini merasa pusing dan lelah saat berolahraga, tetapi tidak pikir itu sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Berkat pelatihan CPR dan AED karyawannya (sesuatu yang harus dimiliki semua manajer siswa di departemen olahraga rekreasi Negara Bagian Ohio), Stenta tidak mengalami kerusakan jantung permanen.
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar