Mati suri ini ini biasanya berupa pengalaman pribadi menuju kematian, tapi secara medik biasanya mati suri ini dikenal dengan pingsan karena henti jantung atau koma.
DR.dr.Tan Shot Yen,M.hum menjelaskan saat pingsan tersebut bisa disebabkan berbagai hal seperi kurangnya oksigen pada bagian otak.
Ada beberapa faktor yang sebabkan otak kekurangan oksigen seperti gangguan sistem pompa jantung yang tidak mensuplai darah ke otak hingga pendarahan.
“Kalau dalam kasus pendarahan, darahnya kan keluar banyak, volume darah jadi anjlog otak jadi gak dapat suplai darah yang cukup,” ucap dr. Tan kepada Tribunnews.com, Jumat (10/1/2020).
Saat otak kekurangan oksigen tiga menit saja maka kejadian tidak sadarkan diri mungkin saja terjadi pada seseorang.
“Jadi waktunya gak bisa dipastikann, termasuk koma kan. Tapi prinsipnya risiko kerusakan otak bisa terjadi jika dalam 3 menit otak tidak mendapt suplai oksigen cukup,” tutur dr. Tan.
Pingsan mungkin saja terjadi berkali-kali tergantung kondisi kesehatan seseorang.
Bawaan penyakit seperti gangguan irama jantung, diabetes, darah rendah, epilepsi, nyeri, trauma emosional hingga dehidrasi juga bisa memancing pingsan.
“Pingsan bisa berkali-kali tergantung masalah kesehatannya. Prinsipnya, darah atau oksigen nggak nyampe ke otak, hipoksia,” kata dr. Tan.
Sementara seseorang dinyatakan meninggal jika alat rekam aktivitas listrik otak (EEG) sudah menunjukkan nol.
“Saat dinyatakan meninggal nanti organ-organ tubuhnya ‘shut down’ atau henti kerja nggak serempak, tapi bertahap. Makanya ada mayat yang kukunya atau rambut nambah panjang setelah dikubur,” pungkas dr. Tan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lina Mantan Istri Sule Disebut Pernah 3 Kali Mati Suri, Apa Penyebabnya? Ini Penjelasan Dokter
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar