GridFame.id - Misteri penyebab meninggalnya mantan istri komedian Sule, Lina Jubaedah masih jadi misteri.
Setelah Rizky Febian melaporkan ke polisi setempat, akhirnya makam ibunya kembali dibongkar untuk dilakukan autopsi.
Anak pertama Sule dan Lina itu berkata kalau ia hanya ingin memastikan penyebab kematian ibunya.
Baca Juga: Telah Diotopsi, Pengacara Rizky Febian Berikan Klarifikasi Soal Lebam di Tubuh Lina
Sebab dikatakan ada lebam biru yang terdapat pada jenazah ibunya.
Keluarga Lina pun menyebut kalau mereka tidak diperbolehkan untuk melihat jasad Lina untuk yang terakhir kali.
Di sisi lain, Teddy sebagai suami sah Lina kemudian mempersilahkan keluarga Sule untuk melakukan autopsi.
Namun jika dugaan tersebut tidak terbukti, Teddy meminta Rizky untuk meminta maaf kepada mendiang Lina.
Kemunculan Teddy juga cukup banyak memunculkan misteri baru.
Apalagi tepat setelah kepergian Lina, Teddy banyak berbicara kepada media tentang rumah tangganya yang selama ini tak pernah terekspos sejak Lina dan Sule bercerai.
Ia juga menyebut kalau perceraian istrinya dengan Sule disebabkan oleh KDRT.
Baca Juga: Fakta Baru Diungkap Orang yang Mandikan Jenazah Lina, Sebut Sempat Mati Suri 3 Kali
Akhirnya banyak penjelasan Teddy yang menuai pro dan kontra.
Sejak awal, cukup banyak warganet yang menaruh kecurigaan pada Teddy.
Yang jadi sorotan warganet adalah gerak-gerik Teddy saat pertama kali diwawancara.
Dalam wawancara tersebut, ia banyak membicarakan soal amanah dari Lina.
"Pemakaman tadi itu kan yang berhak itu sebetulnya saya, karena suaminya, karena sebelumnya keluarganya sendiri kan emang kurang deket sama Bundanya (Lina-red). Karena ya emang apa ya itu dia gak setuju sama saya, karena emang apa masih mikir sama milioner, lebih enak tidur di ibaratnya di keraton gitu. Tapi Bunda sendiri bukan orang yang ibaratnya beliau sendiri gak dibilang matre atau mikirin harta. Bundanya sendiri dulu itu kan masalah tempat juga kan pengen udah amanahnya gak usah di Taman Pahlawan atau di tempat lain. Udah aja yang privasi, makanya tadi di taroh di makam keluarga, keluarga saya," ujar Teddy.
Selain soal pemakaman, Teddy juga menyinggung soal amanah istrinya tentang anak mereka yang baru lahir, Bintang.
Baca Juga: Mundur dari Anggota Kerajaan Inggris, Ini Daftar Kekayaan yang Akan 'Hilang' dari Pangeran Harry
Teddy mengungkapkan bahwa sang bayi akan dirawat olehnya.
Sebab hal tersebut merupakan amanah dari almarhum Lina.
"Untuk si kecil sendiri tetap dibawa saya. Karena memang amanah (almarhum Lina) begitu," jawab Teddy.
Penjelasan Teddy ini kemudian jadi sorotan warganet yang menonton.
Banyak dari mereka yang merasa janggal dengan kata-kata yang dilontarkan Teddy.
Pasalnya, Lina diketahui meninggal saat perjalanan menuju ke rumah sakit dan sebelumnya tidak dirawat dalam waktu yang lama.
Artinya, kecil kemungkinan Lina membicarakan soal amanah, terutama tentang pemakaman dan menitipkan anak.
Dalam wawancara tersebut warganet juga menangkap kalau Teddy sering menggaruk hidungnya kala berbicara.
Hal itu menimbulkan kecurigaan bagi beberapa warganet.
Mereka menilai menggaruk hidung saat berbicara mengindikasikan adanya fakta yang ditutupi, atau bahkan apa yang diucapkan adalah kebohongan.
Anis Vidia : 'Berbicara sambil ngusap hidung itu adlh salah satu ekspresi menyembunyikan kebohongan dan mengarang cerita palsu'
Eyi'e : 'Di menit ke 7:09 pas ngomong meninggal nya itu kok pegang hidung,secara psikologi slh 1 tanda org berbohong.'
Dilansir dari Kompas.com, rupanya gerakan menggaruk hidung memang benar merupakan salah satu tanda orang berbohong menurut psikologi.
"Ketika seseorang berbohong, maka adrenalinnya akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan pembuluh kapiler membesar dan membuat hidung menjadi gatal," ungkap Michael Cunningham, psikolog dan profesor di University of Louisville, AS.
Selain menggaruk hidung, ciri orang berbohong lainnya menurut psikologi adalah pandangan mata selalu ke kanan, bercerita terlalu detail, dan juga ada kegelisahan saat berbicara.
Wah, bagaimana menurut Anda?
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar