Dihubungi Kompas.com Senin (16/9/2019), Dr. Sunu Wasono, Budayawan dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menilai, seseorang di zaman sekarang masih mempercayai dukun karena masyarakat Indonesia sedari dulu memang memiliki keyakinan terhadap pengobatan non-medis di samping pengobatan medis yang ada.
Adapun kepercayaan itu, sudah mengakar di tengah masyarakat.
“Makanya pengobatan alternatif masih mendapatkan tempat,” ujarnya.
Masyarakat akan mempercayakan kepada “wong pinter”, seperti dukun, dan paranormal untuk sampai pada suatu kesimpulan bahwa penyakit yang diderita pasien bukanlah penyakit medis.
Ia menilai, segala keyakinan terhadap pengobatan alternatif tersebut mengakar karena sudah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat.
“Orientasi kuat kepada yang gaib dan supranatural telah menjadi bagian dari budaya kita.
Orang menyebutnya orientasi mistis,” ujarnya.
Sehingga ketika satu tempat ramai karena adanya dukun tiban, orang menjadi banyak yang berkunjung ke sana.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ningsih Tinampi Dukun 1,2 Juta Subscriber, Kenapa Kita Masih Percaya Klenik?
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar