GridFame.id - Tak dapat dipungkiri bahwa bermain game merupakan hal yang mengasyikan.
Para kreator berlomba-lomba membuat game yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Baru-baru ini seorang pria yang berasal dari Maharashtra, India, dilaporkan meninggal pada hari Sabtu, (18/01/2020) saat sedang bermain game PUBG.
Pria berumur 25 tahun ini sempat dibawa ke rumah sakit.
Pihak rumah sakit membeberkan hasil otopsi, bahwa pria ini menderita stroke yang menyebabkan pendarahan hebat di bagian otak.
Laporan menyebutkan bahwa pendarahan itu disertai dengan cidera di bagian otaknya.
KompasTekno mengutip dari Digit.in (20/01/2020) membeberkan laporan otopsi, "sepertinya stroke terjadi karena korban terlalu bersemangat saat bermain game PUBG Mobile."
Player Unknown's Battlegrounds atau yang dikenal sebagai game PUBG memang game paling populer hampir di seluruh dunia.
Asyiknya bermain PUGB menyebabkan banyak orang lupa waktu.
Negara India sendiri memandang game ini memiliki citra negatif, bahkan memiliki predikat game iblis.
Di negara India sendiri banyak cerita tentang buruknya game ini.
Pada bulan Januari 2019, masyarakat India dikagetkan dengan kematian seorang pria yang berasal dari Mumbai.
Pria 18 tahun ini ditemukan tewas gantung diri lantaran tidak diberikan ponsel high-end untuk bermain game PUBG.
Karena kecewa, pria inipun pergi ke dapur untuk mengakhiri hidupnya.
Tak hanya itu, pada pertengahan tahun 2019 terdengar kabar miris tentang kematian dua bocah saat sedang bermain game ini.
Dilansir dari tekno.kompas.com anak yang berumur 12 dan 16 tahun ini meninggal akibat gagal jantung.
Permainan PUBG tak hanya digilai oleh anak-anak.
Ternyata, ada juga pelaporan mengenai orang dewasa tentang buruknya game ini.
Dikutip dari tekno.kompas.com seorang ibu yang sedang hamil dan anaknya ditelantarkan suami karena asyik bermain PUBG setiap hari.
Beberapa kasus dan pelaporan membuat Pemerintah India dituntut warganya untuk melakukan tindakan khusus.
Bahkan di Negara Bagian Gujarat, India, game ini sudah dilarang untuk diaminkan oleh pelajar.
Pasalnya banyak orang tua yang mengeluh anak mereka jadi tidak belajar.
Walaupun game ini menyediakan fitur Gameplay Manajemen untuk membatasi jam bermain para penggunanya.
Bagi pengguna yang berumur 18 tahun kebawah, memiliki batas maksimal bermain.
Tetapi, fitur tersebut tetap saja mudah untuk dikelabui, karena umur para penggunanya bisa diganti.
Source | : | tekno.kompas.com |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar