GridFame.id - Kabar meninggalnya Johannes Baptista Sumarlin membuat masyarakat Indonesia kembali berduka.
Menteri Keuangan pada masa pemerintahan Soeharto tersebut menghembuskan nafas terakhirnya hari ini Kamis (6/2/2020) di Rumah Sakit Carolus Jakarta Pusat.
Informasi tersebut dibagikan oleh keluarga almarhum, Sylvia W Sumarlin.
Menurut Sylvia Jenazah akan disemayamkan di rumah duka MRCC Siloam Semanggi lantai 36 pada pukul 18.00.
JB Sumarlin menjabat sebagai menteri keuangan pada tahun 1988-1993.
Sumarlin lahir di Blitar, Jawa Timur, 7 Desember 1932.
Meninggalnya JB Sumarlin membuat fakta-fakta mengejutkan tentang dirinya terungkap.
Berikut Fakta-faktanya.
Baca Juga: Tutup Usia, Kabar Duka Datang dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
Pernah melakukan gebrakan
Pada tahun 1987 JB Sumarlin menjabat sebagai Ketua Bappenas dan Menteri Keuangan ad Interim.
Gebrakan tersebut bernam Gebrakan Sumarlin I yang mana melakukan pengetatan moneter dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Hal ini dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia untuk mengatasi perekonomian Indonesia yang menghadapi kesulitan.
Gebrakan Sumarlin I berhasil menunjukkan perkembangan yang membaik dengan angka pertumbuhan 5,7% melebihi target rata-rata pertumbuhan 5% (1988).
Pernah menjadi Dosen
Menempuh pendidikan S1 Ekonomi di Universitas Indonesia.
Gelar sarjananya diraih tahun 1958.
JB Sumarlin menempuh S2 di Universitas California Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Arts (M.A) pada tahun 1960.
Pendidikan S3 nya ditempuh di Universitas Pittsburg Amerika Serikat dan gelar doktor Ph.D didapat pada tahun 1968.
Sebelum masuk ke dalam instansi pemerintah Sumarlin pernah bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi
Pernah menjadi anggota TNI
tak hanya bergelut di bidang ekonomi JB Sumarlin juga pernah menjadi anggota TNI.
Dimasa Revolusi fisik, JB Sumarlin berperan serta bergerilya sebagai anggota Palang Merah Indonesia, dan sebagai anggota TNI (Tentara Nasional Indonesia) di Jawa Timur.
Penulis | : | Hanifa Qurrota A'yun |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar