GridFame.id - Teddy Pardiyana harus menelan pil pahit setelah istrinya, Lina Jubaedah meninggal.
Ayah satu anak ini terpaksa menjadi ayah tunggal yang harus mengurusi anaknya tanpa bantuan sang istri.
Terlebih lagi, Teddy juga merasa terpojok karena selalu dianggap sebagai perebut bini orang walaupun hubungannya dengan mantan suami Lina baik-baik saja.
Mantan suami Lina, Sule terlihat tidak pernah mencampuri kehidupan Lina dan Teddy.
Sudah jatuh tertimpa tangga, kehilangan istri yang sangat dicintai malah membuat Teddy semakin disoroti oleh netizen.
Kematian Lina yang mendadak membuat Teddy gagal melupakan sosok mendiang istrinya.
Kegagalan Teddy untuk melupakan Lina tampaknya membuat peramal Mbak You tertarik.
Lelaki yang memiliki status sebagai ayah tunggal ini diramalkan oleh Mbak You akan mendapatkan pasangan di tahun 2021.
Dilansir dari Tribunnews.com pada Senin (10/2/2020), Teddy disebut akan menikah dengan perempuan yang pernah menikah juga.
Menanggapi ramalan Mbak You, Teddy hanya bisa mengamini saja.
"Kemarin si Mbak You waktu di acara Hotman Paris meramal katanya setahun lagi saya dapat janda. Enggak tahu ya, Wallahu Alam saya cuma ketawa aja," ungkap Teddy.
Teddy mengaku belum yakin akan mendapatkan wanita sebaik Lina Jubaedah.
Bagi Teddy, Lina merupakan wanita terbaik yang pernah dikenal.
"Saya masih mikir dua kali buat married lagi atau buat move on karena memang almarhumah itu sosok yang ibaratnya terbaik," unkap Teddy.
Teddy mengungkap mendiang istrinya memiliki keunikan tersendiri karena tidak pernah memandang orang lain melalui hartanya.
Selain itu, Lina merupakan sosok ibu yang sangat sayang dan peduli dengan buah hatinya.
Teddy mengungkap bahwa tidak banyak wanita yang bisa sayang ke anaknya.
"Kalau sayang ke saya gampang, tetapi kalau sayang ke si dedek bisa enggak?" ungkap Teddy.
Walaupun begitu, Teddy berharap bisa diberikan calon istri seperti Lina jika memang ramalan dari Mbak You benar.
Source | : | Tribunnews.com,tribun seleb |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar