GridFame.id - Masyarakat Indonesia tampaknya semakin was-was dengan persebaran virus corona.
Virus corona yang berasal dari China ini sudah menginfeksi lebih dari 65 ribu orang di dunia.
Selain persebaran corona, nampaknya pemerintah harus bekerja lebih keras karena wabah virus chikungunya tengah menyebar di Indonesia.
Virus chikungunya disebabkan oleh gigtan nyamuk Aedes Aegypti.
Virus chikungunya biasanya disebut dengan flu tulang karena menyerang bagian persendian manusia.
Dilansir dari Kompas.tv pada Sabtu (15/2/2020), daerah di Pamulang, Tangerang Selatan digegerkan dengan infeksi chikungunya terhadap 60 warga.
Chikungunya memang wabah yang juga pernah menyerang Indonesia pada 1973.
Pada 2003, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahkan telah mengeluarkan imbauan untuk memerangi wabah chikungunya.
Walaupun wabah ini tidak menyebabkan resiko kematian yang tinggi, tetapi masyarakat tetap harus mewaspadai.
Infeksi chikungunya dapat menyebabkan penderitanya linu sendi bahkan beberapa dari mereka tidak sanggup untuk bergerak.
Infeksi chikungunya ini juga susah diprediksi karena banyak orang tidak sadar tengah dihinggapi nyamuk Aedes Aegypti.
Baca Juga: Disebut-sebut Sebagai Pacar Luna Maya, Ryochin Diduga Malah Lamar Wanita Lain, Artis Cantik Ini?
Salah seorang penderita virus chikungunya di Pamulang, Tangerang Selatan bernama Hasanudin menceritakan dirinya tidak bisa bergerak karena penyakit chikungunya.
"Mau magrib badan terasa merinding, saya kira masuk angin lah, saya anggap masuk angin lah lalu di kerokin, akhirnya kira-kira jam 10 atau 11 itu badan pada sakit kaku semua tulang sendi-sendi," ungkap Hasanudin.
Dilansir dari News-medical.net, virus chikungunya ini memiliki beberapa gejala.
Diantaranya adalah demam, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, mual, kelelahan, dan ruam pada kulit.
Hingga saat ini, ternyata ilmuan belum menemukan antivirus untuk menyembuhkan chikungunya.
Biasanya, para dokter hanya memberikan obat-obatan untuk menurunkan demam dan mengatasi nyeri sendi.
Sebaiknya, virus chikungunya dihindari bukan diobati.
Cara menghindarinya adalah selalu menjaga kebersihan rumah agar tidak ada nyamuk yang masuk.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu menyemprotkan gas insektisida pembunuh nyamuk di rumah Anda!
Source | : | news-medical,kompas.tv |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar