GridFame.id - Siapa bilang jadi artis itu selalu diwarnai dengan glamor dan kemewahan?
Kalau kita melakukan kebaikan, sudah pasti kita akan dipuji.
Tapi kalau melakukan kesalahan sedikit saja, berbagai tudingan dan hujatan juga harus siap dihadapi.
Dari sebelum menikah dengan Reino Barack, Syahrini rasanya sudah kenyang dengan berbagai komentar dan tudingan miring terhadapnya.
Namun ia sendiri nampak tidak pernah ambil pusing dengan semua itu.
Ia tetap jadi Syahrini yang senang berlenggak-lenggok dengan gaya busananya yang unik dan nada suaranya yang manja.
Tentu saja kariernya tidak lepas dari komentar buruk.
Apalagi setelah menikah dengan Reino Barack, bahkan hingga kini ia masih dicap sebagai wanita makan teman yang merebut Reino dari Luna Maya.
Seolah tak ingin hidupnya diganggu, ia pun mematikan kolom komentar di Instagram miliknya.
Mengenai hal tersebut, Syahrini pun sempat angkat bicara lewat video wawancaranya dengan CumiCumi.com.
"Aku kan sering menjadi pembicaraan di media sosial, pembicaraan netizen yang tidak mengerti, tidak mengetahui bahwa yang sebenarnya seperti apa," ujarnya.
Alih-alih melakukan klarifikasi, Syahrini menganggap bahwa itu bukan kewajibannya.
"Tidak perlu, bukan hak dan kewajibanku menjelaskan kepada orang ramai yang sebenarnya itu apa, yang terjadi itu seperti apa, bukan kewajibanku," tambahnya dengan halus.
Menurutnya, saat ini kewajibannya adalah bekerja dan mengurus suami.
Terlebih ada hal lain yang lebih baik untuk dibicarakan dibanding menjawab netizen.
"Kewajibanku adalah tetap bekerja, hari ini ibadahnya mengurus suami, aku tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan mereka dan omongan yang dibicarakan oleh khalayak ramai. Untuk apa?
Bagaimana aku mensejahterakan anak-anak yatim yang aku kelola, itu juga lebih baik. Bagaimana hari ini aku mencari nafkah yang lebih baik lagi untuk membahagiakan orang-orang yang ada di sekitarku yang susah, itu prioritasku. Aku ngga ada prioritas ingin menanggapi atau menjawab satu per satu komentar-komentar orang di luar sana." ujarnya lagi.
Sebaliknya, Syahrini minta netizen mendoakan keluarganya.
Apalagi hingga saat ini ia belum juga diberikan momongan.
"Do'akan semoga perjalanan panjang keluarga kecil kami ini selalu dalam lindungan Allah, di jauhi dari fitnah orang-orang yang dzalim, orang-orang yang jahat. Di segerakan di berikan momongan, do'ain ya semoga cepet di kasih momongan sama Allah. Aaamiiinn" tutupnya.
Reino Barack juga sempat menuturkan kekhawatirannya tentang profesi artis Syahrini yang kerap kena nyinyir.
"Saya sama sekali nggak peduli. Orang kan, frekuensinya beda-beda ya, maksudnya kita tidak perlu menyamakan frekuensi ke semua orang. Saya bukan presiden, saya tidak harus menyenangkan semua orang. Ini apalagi kehidupan pribadi, orang mau ngomong A B C D E ya terserah dia, lah, toh juga saya sih juga nggak pernah menghiraukan. Cuma kan, kadang suka kasihan sih karena kalau memberitakan sesuatu nggak apa-apa, cuma tolonglah, jangan pakai nama agama," ungkap Reino Barack bersimpati pada sang istri.
Reino Barack juga menegaskan bahwa dirinya ingin sang istri lebih selektif dalam urusan pekerjaan demi memprioritaskan keluarga.
"Ya kita juga ngerti lah, dulu juga kan... kurang lebih dunianya bagaimana. Ke depannya saya rasa saya tetap bekerja sebagai pengusaha, istri saya tetap berkarya sesuai apa yg ingin dia capai dalam karirnya. Tapi saya rasa nanti harus ada prioritasnya, mungkin keluarga akan jadi nomor satu dan karir nomor dua," imbuh Reino Barack.
Senada dengan keinginan Reino Barack, Syahrini juga mengungkapkan tidak ada yang dituju selain pernikahan dan berkeluarga.
"Tidak lagi ada yang mau aku tuju di dunia ini, karena tujuan terakhir wanita adalah menikah, punya anak, merasakan menjadi ibu, menyusui, melahirkan, normal seperti perempuan pada umumnya, dan mendidik. Sebagaimana yang pemisa tahu lah, apa sih, yang belum aku raih dalam hidup ini? Alhamdulillah semua sudah kan ya, konser sudah, album sudah, karir sudah, nyanyi di berbagai benua sudah, sampai aku pernah perform di Amsterdam di mana juga sudah," pungkas Incess.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar