GridFame.id - Sebagian orang sekarang lebih memilih beralih pada pengobatan dengan bahan alami.
Seperti dengan sayur, buah ataupun makanan lainnya.
Hal ini seperti minum jus kubis yang tidak hanya baik untuk diet, namun juga cocok untuk maag hingga cegah kanker payudara.
Baca Juga: Rutin Makan 1 Telur Setiap Hari, Inilah yang Akan Dirasakan Oleh Tubuh
Kubis atau kol merupakan sayuran yang sederhana dan fleksibel karena dapat dimasak, dibuat salad, maupun digunakan sebagai lalapan.
Beberapa orang mengonsumsi kubis sengan mengolahnya dahulu menjadi jus.
Minuman jus kubis kemudian menjadi populer bagi kalangan pelaku diet karena memberikan nutrisi yang baik serta rasa kenyang yang cukup lama.
Ada banyak manfaat tak terduga dari minum jus kubis yang jarang diketahui oleh orang-orang, di antaranya dapat membantu mencegah penyakit kronis termasuk kanker.
Dikutip dari Tribun Style dari boldsky, ini manfaat kesehatan yang didapat dari minum jus kubis.
1. Tingkatkan sistem imunitas tubuh
Kandungan vitamin C pada kubis mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, meminum jus kubis juga bermanfaat melawan radikal bebas, serta menghindarkan tubuh dari alergi.
Baca Juga: Kerap Dirasakan, Inilah Tanda Peringatan Kanker Ginjal yang Justru Sering Diabaikan
2. Menyembuhkan penyakit maag
Kubis adalah satu-satunya sumber vitamin U yang ampuh mencegah penyakit maag.
Kandungan glutamin pada sayur tersebut juga mampu mencegah tukak lambung (luka di dalam lambung).
Dengan meminum jus kubis, usus dapat terdetoksifikasi, serta lapisan dalam lambung akan diperkuat sehingga melindunginya dari risiko penyakit maag.
Pencernaan pun menjadi lancar karena sebagaimana sayuran pada umumnya, kubis juga kaya akan serat.
3. Tingkatkan kinerja otak
Jus kubis memiliki kandungan asam laktat yang bertindak sebagai desinfektan yang dapat menyembuhkan sakit kepala.
Selain itu, kubis juga baik untuk otak karena kaya akan vitamin K yang membantu mempertajam fungsi mental.
Hal ini juga menurunkan risiko serangan penyakit alzheimer.
4. Baik bagi kesehatan mata
Jus kol ini juga baik bagi kesehatan mata karena kandungan beta-karotennya.
Dengan mengonsumsinya secara rutin, penyakit penurunan penglihatan atau katarak dipercaya dapat dicegah.
5. Menurunkan berat badan
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, jus kubis sangat populer di kalangan pelaku diet.
Jus kubis merupakan sumber nutrisi yang baik serta dapat memberikan rasa kenyang yang cukup lama sehingga ampuh dalam menurunkan berat badan.
Asam tartronic di dalamnya juga mampu mengubah gula, karbohidrat, dan lemak menjadi energi.
Itu semua tentu sangat disukai oleh orang-orang yang sedang menjalankan program diet.
6. Bermanfaat bagi kulit
Jus kubis sarat akan antioksidan dan vitamin C yang bermanfaat bagi kulit.
Kandungan itu bermanfaat mengobati berbagai gangguan kulit termasuk jerawat.
7. Mencegah kanker
Jus kubis dipercaya bisa menurunkan risiko pengembangan berbagai jenis kanker.
Sulforafan yang ada di dalamnya ampuh melawan sel-sel yang mengembangkan karsinogen, zat penyebab kanker.
Kandungan indole, isosianat, dan antioksidannya mampu mengurangi risiko kanker paru-paru, lambung, usus besar, prostat, serta payudara.
Dilansir dari Kompas.com, sebuah studi yang diterbitkan European Journal of Nutrition menunjukkan jus kubis dapat membantu mencegah perkembangan sel kanker payudara.
Mengonsumsi kubis selama masa remaja telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara sebesar 72 persen.
Cara membuat jus kubis:
Ambil dan cuci bersih kubis yang masih segar dengan air dingin
Tepuk-tepuk hingga tidak terlalu basah
Hilangkan bagian rusak (bintik-bintik coklat) pada kubis
Potonglah kubis menjadi lembaran
Blender lembaran kubis dengan air dengan ukuran yang disesuaikan dengan porsi gelas
Hindari penambahan gula. Jika ingin rasanya bervariasi, tambahkan daun mint atau perasan jeruk nipis dan madu. (TribunStyle.com/Panggayuh Gigih)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Khasiat Tak Terduga dari Minum Jus Kubis, Bisa Tingkatkan Sistem Imun hingga Cegah Kanker Payudara.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar