GridFame.id - Anda mungkin sudah tak asing dengan sosok Panji Petualang.
Pemilik nama lengkap Panji Himawan dikenal sebagai salah seorang presenter televisi.
Sosoknya dikenal luas setelah jadi host di acara petualangan di alam.
Ia juga dikenal sebagai pecinta binatang, terutama ular dan reptil.
Sempat lama tak muncul di layar kaca, sosok Panji kembali viral setelah banyaknya pemberitaan soal temuan ular di berbagai daerah.
Panji pun diketahui memiliki akun YouTube yang aktif membagikan berbagai video yang berhubungan dengan binatang.
Baca Juga: Update Informasi Akurat Soal Virus Corona Bisa Lewat WhatsAp, Begini Caranya!
Terutama dengan ular cobra miliknya yang diberi nama Garaga.
Namun, pekan lalu, Panji diketahui baru saja melepaskan king kobra miliknya itu ke alam bebas.
Panji mengaku melepaskan Garaga di tempat atau habitat yang cocok dengan king kobra.
Bahkan, Panji memiliki sejumlah tolok ukur sebelum menentukan tempat yang cocok untuk Garaga. di antaranya, kondisi geografis, cadangan air dan makanan, serta jauh dari aktivitas manusia.
Mengutip dari Kompas.com, diketahui, Panji mulai mengenalkan Garaga ke khalayak sekitar pertengahan tahun 2019.
Saat itu, Panji Petualang mengaku, mendapatkan Garaga saat hewan tersebut tengah berkonflik dengan manusia di sebuah daerah perbatasan Majalengka - Sumedang.
Garaga adalah king kobra jantan sepanjang 5 meter dengan diperkirakan berusia 15 tahun.
Setelah melepas liarkan Garaga, ternyata Panji jadi kena imbasnya.
Menurut Panji, setelah melepaskan Garaga, subsriber di kanal YouTube-nya langsung berkurang.
"Ya mereka banyak yang kecewa, ada beberapa yang nge-dischannel YouTube gue, karena sudah terlalu over (suka) ke Garaga," ucap Panji saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Panji menjadi tak mengerti kenapa Garaga bisa viral dan akhirnya disukai banyak orang.
"Gue juga bingung Garaga kok se-viral itu," ujarnya.
Namun, Panji selalu memberi pengertian kepada mereka yang kecewa Garaga dilepaskan ke alam liar.
Panji selalu menerangkan bahwa itu dilakukan demi kebaikan Garaga sendiri karena pada dasarnya Garaga memang hewan liar yang harus hidup di habitat aslinya.
"Memang harus di alam bukan di kandang, tapi beberapa yang paham bisa mengerti," ucapnya.
Panji pun mengungkapkan, sebenarnya ia masih memiliki king kobra lain yang diselamatkan dari konflik dengan manusia.
"Nah sebenarnya akan ada garaga-garaga lain yang harus gue selamatkan, dan sebenarnya di rumah juga masih ada enam king cobra karena konflik dengan manusia," tutur Panji.
Panji yang dikenal sebagai pawang hewan buas menambahkan, ia tak begitu saja melepaskan Garaga.
Setidaknya selama enam bulan, ia masih memantau Garaga untuk memastikan king cobra tersebut cocok di habitat barunya.
"Kami pantau dia ke mana larinya, makan atau enggak di situ. Kalau memang dia enggak bisa hidup, ya kami balikin ke shelter dan cari tempat yang lebih bagus," ucapnya.
Panji juga enggan memberitahukan tempat di mana ia melepaskan Garaga.
Hal ini ditujukan untuk keselamatan Garaga, king kobra kesayangannya itu.
Menurutnya, itu dilakukan semata demi melindungi Garaga dari orang tak bertanggung jawab.
"Kenapa gue rahasiakan kondisi pelepasannya karena, jujur, king kobra itu adalah target buruan utama bagi para pemburu ilegal," terang Panji.
Pasalnya, king kobra dianggap miliki nilai ekonomi yang tinggi, mulai darah, daging, hingga kulitnya sekalipun.
"Karena darahnya itu mahal, dan empedunya suka dibikin obat dan kami khawatir kalau dikasih tahu di mana malah nantinya diburu, makanya kita sembunyikan," tambahnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar