Saat bertemu dengan karbon dioksida, kalsium oksida akan berubah menjadi batu kapur (CaCO3).
Endapan batu kapur yang terlalu banyak bisa menimbulkan batu ginjal, dan senyawa kalsium oksida biasanya ditemukan di makanan-makanan kaleng yang dapat memanaskan sendiri.
Tak hanya itu, meniup makanan bayi ternyata juga berdampak buruk pada kesehatan mulut anak.
Melansir herzindagi.com, meniup makanan bayi bisa membawa bakteri bersama dengan napas masuk ke makanan anak.
Setelah anak makan, mereka mengambil bakteri yang ada pada makanan akibat perpindahan dari mulut kita.
Yang lebih berisiko, jika anak belum memiliki gigi dapat menyebabkan anak terserang bakteri hingga menyebabkan berbagai penyakit.
Agar anak terhindar dari bakteri dan penyakit, kita bisa melakukan berbagai hal, seperti menunggu makanan dingin dengan sendirinya, meletakkannya di lemari es selama beberapa menit, memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil, atau menambahkan sedikit es.
Baca Juga: Anak dan Menantunya Ditangkap Terkait Dugaan Narkoba, Begini Tanggapan Ayah Vanessa Angel
Artikel Ini Telah Tayang di GridHealth.id dengan Judul Meniup Makanan Panas Berbahaya Bagi Kesehatan, Fakta atau Mitos?
Penulis | : | Lutfi Mudrika Izaki |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar