Kondisi ini mirip dengan saat wabah virus SARS dan MERS melanda beberapa negara, beberapa tahun silam.
Saat itu, anak-anak juga ada yang terkena kedua virus tersebut, namun tingkat keparahan dan kematiannya tidak setinggi orang-orang dewasa.
Menurut The New England Journal of Medicine (NEJM), anak-anak di China yang terinfeksi virus corona COVID-19 hanya mengalami gejala ringan seperti batuk dan pilek.
Sedangkan untuk kasus yang mengalami gejala berat seperti sesak napas angkanya sangat rendah.
Dibanding orang dewasa, hanya sedikit anak-anak yang terjangkit virus asal Wuhan, Tiongkok, ini.
Dalam jurnal kesehatan yang dipublikasikan oleh JAMA, terungkap bahwa virus ini paling banyak menyerang orang berusia 49-56 tahun.
Penulis | : | Lutfi Mudrika Izaki |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar