GridFame.id - Adanya wabah virus corona di tengah masyarakat saat ini banyak menimbulkan kekhawatiran.
Hingga kini sudah ratusan orang dinyatakan positif terjangkit Coivd-19 ini.
Beberapa diantaranya bahkan sudah ada yang meninggal dunia.
Sebagian dari itu, para dokter dan tenaga medis lah yang menjadi korbannya.
Dokter dan para petugas media yang jadi garda terdepan untuk memerangi Covid-19 di Indonesia ini pun harus bertaruh nyawa.
Hingga Senin (23/3/2020) kemarin, tercatat sudah ada 7 orang dokter yang meninggal dunia karena virus ini.
Hal ini jelas menimbulkan duka bagi masyarakat, terutama bagi rekan-rekan sejawatnya.
Termasuk juga dengan dokter cantik Reisa Broto Asmoro.
Lewat unggahan di Instagramnya, Reisa membagikan kabar duka meninggalnya Guru Besar Universitas Indonesia, yang juga merupakan seorang dokter yang ikut menangani pasien Covid-19.
Dia adalah Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc., Guru Besar Epidemiologi FKM-UI.
"Selamat jalan Prof. Salah satu dosen terbaik saya," tulis Reisa di Instagram story-nya, Senin kemarin.
Sebelumnya, Reisa juga telah mengungkapkan duka mendalamnya atas kabar banyaknya dokter yang gugur saat ikut memerangi virus ini.
Lewat unggahan di Instagramnya, Minggu (22/3/2020) kemarin, artis cantik yang juga dokter ini mengungkapkan rasa sedihnya.
"Hari ini saya dapat kabar yang sangat menyedihkan untuk saya.
Banyak tenaga medis, rekan sejawat yg akhirnya tertular, berstatus odp dan harus diisolasi. Bahkan beberapa dokter dan perawat telah meninggal dunia dan ada beberapa lagi yg masih on going ventilator sampai sekarang," ucapnya.
Puteri Indonesia Lingkungan 2010 ini pun mengucapkan duka mendalam atas kepergian teman sejawatnya itu.
"Saya turut berduka sedalam-dalamnya. Sedih hati ini. Sangat berduka. Merasa hal ini sangat disayangkan. Dan kemudian hanya bisa mendoakan yg terbaik semoga kedepannya semuanya selalu dalam perlindungan Tuhan dan dijauhkan dari penyakit ini. Tapi apakah mungkin?" ungkapnya.
Meski tak ikut terjun langsung di rumah sakit, Reisa berjanji akan terus membantu sebisanya.
Ia akan terus membagikan ilmunya untuk mengedukasi masyarakat.
"Tugas kita saat ini memang berat, masing2 punya peranan sendiri. Meskipun saya nggak disana, tapi saya berjanji untuk tetap semangat, sesulit apapun, saya akan tetap berjuang untuk memberi ilmu dan kesadaran kepada masyarakat. Sesedikit apapun yg saya bisa bantu, pasti akan saya bantu. Ini sudah merupakan panggilan hidup, tugas dan janji saya. Apa pun caranya, sesulit apapun rintangannya, saya tetap semangat untuk kalian teman2 sejawatku," janjinya.
Ibu dua anak ini mengajak masyarakat untuk mendoakan para dokter yang menjadi korban ganasnya virus corona ini.
"Malam ini saya mengajak siapa pun yang membaca ini, untuk berdoa / mengheningkan cipta sejenak, untuk mereka yg telah gugur dan berjuang di lini depan melawan virus mematikan ini. Dan ya, mematikan karena ternyata persentase angka kematian di Indonesia adalah yang tertinggi di dunia saat ini. Hampir 10%," ujarnya.
Perempuan 34 tahun ini juga memperingatkan masyarakat untuk tetap berada di rumah sehingga bisa meringankan beban para petugas medis.
"Mari teman, mari kawan, sudah saatnya kita menyadari betapa pentingnya untuk kita berada di rumah. Apakah sesulit itu? Apa yang kamu banggakan dengan membahayakan orang banyak? Tidakkah kamu punya belas kasih? Banyak orang yg dengan berat hati tepaksa keluar rumah untuk menyambung hidup. Bukan untuk bersenang-senang. Ini bukan saatnya bercanda ria. Nyawa taruhannya. Tidak ada yang seru soal menjadi korban, tidak ada yang lucu membuat orang lain sengsara. Mari saling membantu untuk mengurangi penyebaran penyakit ini. Jangan sampai meremehkan tapi menyesal kemudian," ajaknya.
"Manusia hanyalah manusia. Jangan angkuh jangan jumawa. Karena kamu tahu sebenernya kalau bersikap seperti itu kamu akan berakhir bagaimana.
Please stay at home," pungkasnya.
Source | : | |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar