GridFame.id - Berdiam diri di rumah memang dilakukan untuk memutus mata rantai persebaran virus corona.
Namun nyatanya meski di rumah pun ada kemungkinan kita akan tertular corona.
Wah, kok bisa ya?
Baru-baru ini Ketua Aliansi Telemedis Indonesia, Prof.dr.Pumawan, M.Ph., Ph.D menyampaikan tiga sumber Covid-19 yang muncul di rumah.
Dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal Youtube BNPB Indonesia, dokter Pumawan menyampaikan tiga hal yang menjadi sumber munculnya Covid-19 di rumah dan juga cara pencegahannya.
Dokter Pumawan mengatakan warga perlu mengikuti apa yang dianjurkan pemerintah dengan melakukan physical distancing namun tetap harus waspada.
Ia juga menyebut agar masyarakat harus bisa membedakan gejala Covid-19 dan gejala batuk serta pilek.
"Kalau batuk pilek ada pileknya, atau flu banyak pileknya kalau Covid lebih banyak batuknya, relatif jarang pilek," kata Pumawan.
Ia mengingatkan, saat ini kita harus berhati-hati ketika berinteraksi dengan orang lain.
Tiga hal yang bisa menjadi sumber penularan virus corona di antaranya barang-barang yang dikirim secara online, uang tunai, dan sentuhan fisik antara cucu dengan kakek atau neneknya.
“Barang-barang yang kita terima secara online itu kan kita tidak tahu bagaimana prosesnya, bagaimana yang ngantar ini harus kita perlakukan sebagai benda terinfeksi,” ujar Ketua Aliansi Telemedia Indonesia Prof. Dr. Purnawan, M. PH, PHd.
Melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com pada Minggu (29/03/2020) terdapat pula benda lain yang bisa menjadi sumber penularan yakni uang tunai dan interaksi antara cucu dengan kakek dan neneknya.
Uang tunai dapat menjadi sumber penularan karena dipegang oleh banyak orang, berpindah dari satu orang ke orang lain.
Karena itu, diperlukan perlakuan khusus saat memegang uang tunai.
Seperti tidak memegang uang tunai secara langsung.
"Uang cash itu akan menular dari orang ke orang jadi itu harus ada caranya."
"Kalau saya, pegang pakai plastik dan saya taruh di tempat khusus di rumah," imbuh Purnawan.
Ketiga, sumber penularan virus corona adalah interaksi antara kakek, nenek dan cucunya.
Purnawan mengatakan kakek, nenek atau orang tua termasuk kelompok berisiko, sehingga riskan bagi cucu untuk menularkan ke mereka.
“Kalau kakek itu rentan cucu itu biasanya tahan."
"Tapi dia (cucu) menjadi (carrier) jadi sementara hati-hati jika berhubungan dengan cucu jadi kita harus selalu berhati-hati waspada, cuci tangan pakai masker begitu," kata Purnawan.
Lebih lanjut ia mengatakan pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan melakukan kegiatan produktif dengan bekerja, belajar dan beribadah.
Selama di rumah, ia mengimbau agar masyarakat menjaga kebersihan diri dengan rajin cuci tangan sebagai langkah penyebaran virus corona.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar