GridFame.id - Beberapa waktu lalu jagat media sosial dihebohkan dengan pemberitaan tentang Ria Ricis.
Semua bermula dari unggahan Facebook tetangganya yang mengaku terganggu dengan kegiatan syuting yang dilakukan Ricis dan timnya.
Masalahnya, syuting tersebut dilakukan setelah pemerintah memberlakukan social distancing dan menghindari tempat keramaian.
Meski sudah membuat klarifikasi bahwa saat itu timnya hanya sedang membeli bakso gerobak, namun tetap saja hujatan datang padanya.
Kini ia diundang untuk berbincang ke podcast Deddy Corbuzier yang terkenal suka mengundang tokoh siapapun yang tengah berkaitan dengan isu terkini.
Di sana, tanpa tedeng aling-aling Deddy langsung menyemprot Ricis!
Tapi ia bukan membahas masalah syuting yang dilakukan Ricis.
Tak disangka, Deddy Corbuzier justru membuka keburukan Ricis yang lain.
Nah lo, ada apa ya?
"Ini sih gue benci sama dia. Ini orang-orang gak ada yang tahu. Saya bongkar, saya membongkar keburukan Ria Ricis yang orang-orang tidak tahu. Aslinya Ria Ricis itu jahat!" buka Deddy Corbuzier.
Kemudian Deddy bercerita soal wanita berhijab yang sempat menghubunginya.
Karena tak langsung dibalas, akhirnya wanita tersebut tak henti mengirim pesan padanya.
"Bukan sekali lo, WhatsApp-nya. Hampir... ya dua hari sekali lah. Saya diteror sama wanita berhijab ini," katanya lagi.
Ternyata wanita itu ingin minta tolong pada Deddy Corbuzier.
Ia mau ilusionis itu membuatkan kata pengantar untuk buku barunya.
Namun Deddy mengatakan bahwa itu bukan pekerjaan yang mudah, karena menulis kata pengantar harus dipikirkan sedemikian rupa.
"Dia bilang dia tuh mau bikin buku. Dia minta gue untuk tulisin kata pengantar. Nah, kata pengantar ini kan gak bisa kayak orang WhatsApp ya, jadi gitu ya. Harus dipikirkan," lanjutnya lagi.
Ternyata sosok wanita itu adalah Ria Ricis.
Soalnya setelah itu Deddy menagih buku tersebut pada Ricis.
"Nah, pertanyaan saya yang pertama, apakah kata pengantar saya ada dibuku Anda?" tanya Deddy.
"Ada! Ada di 3,5000 cetakan buku saya," jawab Ricis riang.
"Ada? Jadi nama gue ada di situ? Tulisan gue ada di situ?" cecar Deddy lagi.
"Ada dong! Hebat, kan?" sahut Ricis sambil tertawa.
"Wiihh, bukunya mana ya?" todong Deddy langsung.
Pertanyaan itu lantas membuat Ricis tertawa terbahak-bahak.
Soalnya ia kepalang lupa untuk mengantarkan buku tersebut pada Deddy.
Yang lebih mengejutkan, buku tersebut sudah habis dan tidak akan dicetak lagi!
"Om aku lupa! Aku mau anter ke om eh udah keburu abis, udah gak cetak lagi. Tapi di rumahku masih ada, nanti aku kirim kasih om ya," kata Ricis masih tertawa.
"Udah abis tapi? Gak, lu gak punya otak untuk mikir bahwa ini orang yang nulis kata pengantar harusnya gue kasih. Anda gak nyampe mikir itu gak nyampe Anda?" sungut Deddy masih kesal.
Akhirnya Ricis pun memberikan penjelasan kenapa ia tidak mengirimkan buku itu pada Deddy.
"Mohon maaf saya potong. Aku tuh kemarin mau kirim, tapi pikiran aku adalah om orang sibuk, om gak baca buku. Jadi aku mau kasih saat kita ketemu langsung," jelas Ricis.
Mendengar kata-kata Ricis, Deddy pun menodongkan tangannya tanda meminta buku karena mereka sudah bertemu langsung.
"Gak dibawa, astaghfirullah hal adzim aku lupa," jawab Ricis salah tingkah.
"Tunggu, tunggu. Bukan masalah kirim, itu terbitnya kapan aja gue gak tahu, lo!" tambah Deddy lagi.
Seakan memperkeruh suasana, Ricis malah menyebut nama Raditya Dika yang juga menulis kata pengantar pada bukunya.
Ia mengaku menawarkan pada Radit, tapi tidak untuk Deddy.
"Tapi itu kan bukan tulisan om aja, ada tulisannya Bang Radit juga," jelas Ricis.
"Radit dikirim gak?" tanya Deddy.
"Aku tawarin. Kata dia nanti aja ricis aku lagi di luar, takutnya lagi sibuk, gak baca, takutnya gak nyampe," kata Ricis menirukan Radit.
"Radit ditawarin? Wow!" seru Deddy yang membuat Ricis harus kembali menenangkan Deddy.
Wah, semoga setelah ini bukunya betul-betul dikirim, ya!
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar