GridFame.id - Persebaran virus Covid-19 memang harus diwaspadai.
Walaupun pemerintah tak mengeluarkan larangan untuk mudik, sebaiknya berpergian jauh tidak dilakukan.
Imbauan dari pemerintah nampaknya tidak dapat dilakukan karena banyak faktor.
Baca Juga: Ikut Sedih Bupati Karawang Positif Terinfeksi Covid-19, Vega Darwanti Beri Ucapan Ini
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menceritakan bahwa daerahnya sudah kedatangan ribuan penduduk pada kanal YouTube Kompas TV, Minggu (5/3/2020).
"Namun (sudah diimbau) demikian, masih tetep ada yang mudik, hari ini sudah ada 300.000 ribu lebih mbak yang sudah masuk," ucapnya.
Karena ribuan masyarakat sudah terlanjur mudik, Ganjar Pranowo langsung meminta setiap daerah untuk membentuk tempat isolasi.
"Solo menyiapkan tempat isolasi, Wonogiri juga menyiapkan, hampir seluruh kabupaten sekarang menyiapkan itu," ucapnya.
Tak hanya itu, Ganjar bahkan meminta bagi setiap desa untuk menyiapkan tempat karantina untuk pemudik.
"Mereka menyiapkan balai desa, ada yang menyiapkan polindesnya, ada yang menyiapkan rumah khususnya, ada yang pinjem rumah kosong," ucapnya.
Karantina oleh para pemudik akan dikontrol langsung oleh para perangkat.
"Saya minta temen-temen kades, perangkat, bupati, wali kota untuk melakukan kontrol," ucapnya.
Ganjar Pranowo juga meminta para lansia di Jawa Tengah untuk diamankan agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi.
"Mohon maaf ya, untuk menjaga kelompok kasepuhan (orang yang lebih tua) ini," ungkapnya.
Selain itu, Ganjar juga akan mengadakan 3.000 tes cepat corona.
Tak tanggung-tanggung, Ganjar bahkan menggeluarkan dana yang sangat tinggi Rp 1,4 Triliun untuk mengurangi wabah.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengamanan sosial, membantu penduduk ekonomi kurang, dan kesehatan.
Tetapi, Ganjar memiliki ketakutan terbesar untuk saat ini.
Pasalnya, pasien Covid-19 sudah tak lagi bertambah.
Ganjar Pranowo takut jika terjadi gelombang dua virus corona dimana persebaran Covid-19 akan sangat cepat.
Hingga saat ini, Ganjar bahkan sedang mencari dana 3,6 T untuk antisipasi gelombang dua Covid-19 jika benar-benar terjadi.
Ganjar Pranowo mengaku tak bisa menghukum warganya yang nekat mudik karena tak lagi punya pekerjaan untuk bertahan hidup.
"Kita tidak mungkin menghukum rakyat kita karena soal ini," ucapnya.
Ganjar hanya bisa memberikan anjuran bagi masyarakat agar pemudik tak kian bertambah di daerahnya.
"Mari kita cegah seperti layaknya puasa, yuk puasa mudik, puasa kita untuk tidak bertemu, bisa dengan daring dilakukan," ucapnya.
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar