GridFame.id - Persebaran virus corona di dunia memang tak bisa lagi terhindarkan.
Virus yang menyebar melalui droplet ini bisa menginfeksi orang lain melalui udara.
Dikutip dari South China Morning Post, Selasa (18/2/2020), penderita virus corona biasanya menyebarkan virusnya ke dua atau tiga orang.
Tetapi, ternyata ada kasus khusus yang disebut penyebar virus corona super.
Hal ini terlihat saat ada beberapa kasus penyebaran virus yang cepat.
Salah seorang pebisnis asal Inggris dikabarkan telah menularkan virus ke 11 orang selama pertemuan bisnis di Grand Hyatt Singapura.
Dikutip dari New York Post, Kasus penyebaran super ini juga baru saja terjadi di Chigago, Amerika Serikat pada Rabu (8/4/2020) yang menyebabkan 15 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Leong Hoe Nam selaku spesialis penyakit menular di Pusat Spesialis Mount Elizabeth Novena, juga menemukan adanya pasien yang bisa menginfeksi virus lebih banyak.
Penyebar super ini bisa menginfeksi 5 hingga 10 orang lainnya.
Dikutip dari The Guardian pada Selasa (3/3/2020), penyebab seseorang menjadi penyebar super ini belum ditemukan hingga sekarang.
Faktor yang paling kuat adalah karena tubuh penderita virus menerima dosis virus yang lebih tinggi.
Baca Juga: Akhirnya Sembuh, Pasien Corona Ini Rasakan Gejala Baru Yakni Pinggang Serasa Mau Patah!
Leong melihat bahwa kemungkinan penyebar super itu memiliki imun yang rendah sehingga dapat menyebarkan virus dalam jumlah besar.
Leong juga melihat, adanya kemungkinan lain, para penyebar super kemungkinan tidak memiliki tata etika yang baik saat batuk maupun bersin.
Direktur Program Darurat Infeksi dan Penyakit di Duke-NUS Medical School sedang menyelidiki apakah penyebar super ini apakah ada kaitannya dengan faktor biologis seseorang.
Kasus penyebar super ini ternyata tak hanya tercatat muncul pada wabah Covid-19.
Kasus penyebar super juga pernah terjadi saat wabah tifus sejak tahun 1900-an.
Pada saat itu, ada salah satu wanita yang menginfeksi tifus ke 51 orang walaupun tak memiliki gejala.
Selain itu, di Finlandia pada 1998, tercatat ada salah satu siswa sekolah menangah menginfeksi campak pada 22 orang.
Baca Juga: Paling Berbahaya, Begini Cara Kenali Pembawa Virus Corona Tanpa Gejala
Kasus penyebar super ini juga pernah terjadi saat wabah Ebola di Kongo pada 1995.
Saat itu, dikabarkan ada dua orang yang dapat menginfeksi Ebola ke 50 orang lain.
Hsu Li Yang, seorang profesor program penyakit menular di Saw Swe Hock School of Public Health membenarkan bahwa kasus penyebar super ini biasa terjadi pada setiap wabah penyakit.
Source | : | nypost.com,theguardian.com,scmp.com |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar