GridFame.id - Bukti semakin berbahaya, angka kematian akibat Corona mencatatkan rekor dunia.
Hanya dalam 24 jam saja, negara adidaya ini harus kehilangan hampir 4.500 jiwa.
Catatan ini cukup mengejutkan dunia.
Baca Juga: Saat Karantina, Andrea Dian Ngaku Tremor Hingga Mual Setelah Mendapat Perawatan Ini
Berdasarkan data Johns Hopkins University, hampir 4.500 tambahan kasus positif terjadi dalam 24 jam terakhir.
Tercatat hingga pukul 20.30 waktu setempat terjadi peningkatan 4.491 kematian dalam 24 jam terakhir.
Ini merupakan jumlah harian tertinggi sejak pandemi ini ada di AS.
Dengan begitu total korban tewas akibat Covid-19 di Amerika Serikat mencapai 32.917 orang hingga Kamis (16/4/2020), menurut data Johns Hopkins University.
AS memiliki jumlah korban tewas tertinggi di dunia, diikuti oleh Italia dengan 22.170 orang meninggal meskipun penduduknya hanya seperlima dari AS.
Spanyol telah mencatat 19.130 orang meninggal, diikuti oleh Perancis dengan 17.920 orang meninggal.
Baca Juga: Tak Perlu Kerokan, Obat Herbal Cegah Flu Ini Dijamin Ampuh Banget!
Lebih dari 667.800 kasus corona telah tercatat di AS.
New York, episentrum epidemi Covid-19 di negara itu, telah mencatat lebih dari 12.000 orang meninggal.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump meluncurkan rencana untuk membuka kembali perekonomian AS.
Berdasarkan data Worldometers, Jumat (17/4/2020) pukul 10.30 WIB, sudah 2.182.823 orang terinfeksi corona di dunia. Diantaranya, 145.551 orang meninggal dan 547.589 orang sembuh.
Sementara di AS, terdapat 678.144 orang terinfeksi, 34.641 orang meninggal dan 57.754 orang sembuh.
Tak hanya itu saja, banyak beredar foto bahwa mayat dari korban virus corona sudah sulit untuk ditampung.
Rumah sakit sulit menampung jenazah
Foto-foto yang beredar yang diambil di ES Sinai-Grace, Detroit, Amerika Serikat, memperlihatkan sejumlah jenazah yang didiamkan di sebuah kamar.
Baca Juga: Panik Berlebihan dengan Virus Corona, Satu Keluarga Nekat Tinggal di Hutan
Dikutip dari CNN pada Senin (14/4/2020), foto tersebut milik seorang pekerja rumah sakit yang tak disebutkan namanya.
Dua pekerja di unit gawat darurat (UGD) rumah sakit itu pun membenarkan foto tersebut.
Kondisi yang memprihatinkan ini ternyata sudah terjadi dari awal April 2020.
Foto di rumah sakit tersebut, mayat-mayat pasien hanya dibungkus dengan kantong jenazah berwarna putih, dan foto lain menunjukkan dua jenazah dijejerkan di atas ranjang.
Yang lebih memprihatinkan adalah foto seorang mayat yang diletakkan di kursi sebelah ranjang.
Foto yang lain, menunjukkan bahwa mayat-mayat ditumpuk begitu saja di dalam unit pendingin yang dimiliki rumah sakit.
Dalam gambar tersebut terlihat bahwa jenazah ada di dalam kantong dan diberi identitas di dalamnya.
Di dekat mayat korban Covid-19, terdapat kantong berwarna biru yang berisi barang-barang pribadi milik almarhum.
Beberapa jenazah bahkan diletakkan di lantai karena tidak tersedianya alat untuk mengangkatnya ke rak penyimpanan.
Baca Juga: Murah dan Ampuh, Ini Obat Herbal Cegah Demam yang Mudah Ditemui
Saat di datangi oleh CNN pada Sabtu (11/4/2020), rumah sakit tersebut memiliki 5 unit penyimpanan mayat di lahan parkir.
Juru bicara RS Sinai Grace, Brian Taylor pun mengaku pihaknya sudah mencoba sebaik mungkin menangani korban virus corona.
"Pasien yang meninggal di rumah sakit kami diperlakukan dengan hormat dan bermartabat, mereka akan tetap kami tangani sampai bisa diserahkan ke pihak keluarga," ujar Taylor.
Pihak rumah sakit bahkan telah membeli alat tambahan seperti unit pendingin portabel untuk menambah kapasitas ruang penyimpanan mayat.
Komentar