Meski demikian, rumah angker tersebut kini hanya dihuni oleh Heri, lantaran 2 pemudik lainnya menyerah.
Soal ketersediaan makanan, Heri mengaku tak pernah kekurangan.
"Ya kalau pagi itu jadwalnya harus berjemur, terus loncat-loncat jogging itu, paling itu pokoknya rutin, waktunya salat, salat."
"Alhamdulilah aman, lancar (kebutuhan logistik)," ungkapnya.
Lalu, Heri memberi pesan agar semua pemudik di Sragen khususnya untuk disiplin menerapkan isolasi mandiri.
Pasalnya, ketidaksiplinan bisa merugikan keluarga hingga warga lainnya.
"Kepala seluruh pemudik yang pulang kampung ke Desa Sepat saya mohon ikuti Peraturan Pemerintah."
"Karena apa kalau kita sekali melanggar, risikonya bisa ke keluarga kita, warga sekitar kita dan umumnya Warga Desa Sepat," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pemudik yang Huni Rumah Angker di Sragen Ungkap Kesaksian, Presenter: Enggak Lihat Ada Penampakan?
Source | : | Tribun Wow |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar