Bisa lebih kejam
Profesor Natasha Lindstaedt, dilansir Daily Mirror Sabtu (25/4/2020), mengatakan gender tak menjadi penghalang si adik menjadi "tiran baru" jika nantinya berkuasa.
Pakar rezim totalitarian itu menyatakan, jika Kim Yo Jong masuk sebagai pengganti Kim Jong Un, maka tradisi keluarga memimpin Korut sejak Kim Il Sung di 1948 terus terjaga.
"Saya tidak percaya posisinya sebagai perempuan bakal melemahkan posisinya jika dia memegang kekuasaan," beber Profesor Lindstaedt.
Baca Juga: Dikabarkan Kritis di Tengah Pandemi Corona Sampai Didatangi Dokter China, Begini Kondisi Kim Jong Un
Dia menerangkan, keluarga Kim tidak dilihat sebagai manusia biasa oleh rakyat Korea Utara.
Mereka dianggap sebagai wakil Tuhan yang akan mengurusi segalanya.
The Guardian mengabarkan, bulan lalu Kim Yo Jong membuat pernyataan publik pertamanya, yang mengecam Korea Selatan sebagai "gonggongan anjing yang ketakutan" usai Seoul memprotes latihan militer langsung Korea Utara.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar