GridFame.id - Tak ada yang mengira jika obat herbal cegah sakit tenggorokan bisa dibuat dengan mudah.
Salah satu obat herbal cegah sakit tenggorokan yang paling ampuh adalah air garam.
Larutan air garam sebagai obat herbal cegah sakit tenggorokan dijamin bisa membersihkan tenggorokan.
Baca Juga: 5 Minuman Lezat ini Bisa Jadi Obat Herbal Cegah Sakit Tenggorokan, Dijamin 5 Menit Langsung Plong!
Dikutip dari Webmd, orang-orang zaman dahulu di berbagai negara terbiasa memakai garam untuk menembuhkan sakit tenggorokan.
Kebiasaan berkumur air garam ini sudah dipercaya turun-temurun.
Dikutip dari Medical News Today, garam ternyata dapat mengurangi pembengkakan di sel-sel tenggorokan.
Oleh karena itu, berkumur menggunakan air garam bisa mengurangi rasa sakit di tenggorokan.
Di dalam garam terkandung antivirus yang dapat dijadikan obat.
Selain itu, berkumur air garam juga bisa membersihkan virus yang ada di tenggorokan.
Dikutip dari Kompas.com, dokter spesialis THT Sam Huh, mengungkap bahwa garam memiliki sifat hipertonik.
Sifat tersebut bisa menarik virus dan bakteri yang menempel di tenggorokan.
Selain itu, air garam juga bisa meningkatkan aliran darah di tenggorokan yang bisa meningkatkan sistem imun.
Tetapi, saat menggunakan air garam untuk berkumur, harus diperhatikan banyaknya garam yang dicampurkan ke air.
Cairan air garam yang efektif menggunakan seperempat sendok teh garam dan setengah cangkir air hangat.
Ketika berkumur, sebaiknya tak hanya di dalam mulut tapi juga tenggorokan.
Maksimalnya, berkumur air garam adalah 4 kali dalam sehari.
Setelah berkumur, jangan lupa untuk meminum air putih agar mulut tidak kering.
Dokter menyarankan berkumur air garam untuk orang-orang yang tidak memiliki tekanan darah tinggi.
Ditakutkan, jika larutan air garam tak sengaja diminum oleh penderita darah tinggi malah memberikan dampak yang buruk.
Tapi, jangan lupa untuk istirahat yang cukup ya! Karena penyakit semakin susah untuk pergi saat daya tahan tubuh sedang buruk.
Source | : | Kompas.com,WebMD,medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar