Menurut Nicke, sejatinya ada anomali harga MOPS dan Argus.
“Harga dua acuan minyak tersebut lebih rendah dari minyak mentah,” jelas Nicke.
Dengan kondisi seperti itu, kata Nicke, Pertamina bisa saja membeli langsung BBM di pasar global dan menutup semua kilang-kilangnya karena lebih murah membeli BBM ketimbang minyak mentah.
Namun, kebijakan tersebut tidak mungkin diambil.
Baca Juga: Singgung Soal 'Senjata Biologis', Mbah Mijan Ungkap Prediksinya Soal Virus Corona Sejak Awal Tahun:
Pasalnya, operasional kilang terkait dengan berbagai aspek, antara lain, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) hingga pekerja di kilang-kilang Pertamina.
"Nanti mati semua, para KKKS produksinya bagaimana? Menutup hulu juga perlu biaya, reaktivasi nantinya juga perlu biaya," jelasnya.
Tak hanya itu saja, Pertamina juga mengalami tekanan dari pelemahan nilai tukar rupiah.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar