GridFame.id - Terdapat sebuah video tentang peristiwa besar yang akan terjadi pada 15 Ramadan yang jatuh pada hari Jumat membuat sebagian umat islam was-was.
Video yang beredar di YouTube tersebut berjudul 'Ada Apa di Malam Jumat 15 Ramadhan' mendadak viral di media sosial.
Peristiwa hujan meteor di bulan Mei, disangkutpautkan dengan peristiwa Dukhan sebagai tanda-tanda akhir zaman.
Baca Juga: Bikin Lega! Dapat Firasat Baru Soal Akhir Pandemi Corona, Wirang Birawa: 'Tidak Lama Lagi'
Dalam Al Qur’an surat Ad Dukhan ayat 10 sampai 15, telah mengabarkan mengenai satu kejadian di akhir zaman tentang munculnya ad dukhan di akhir zaman.
Peristiwa dukhan dikabarkan akan terjadi di fase keempat.
Fase ini adalah fase di mana pemimpin yang diktator memimpin umat islam.
Dukhan adalah kabut asap yang gelap, tebal, tidak ada oksigen, dan teramat panas yang mengakibatkan bumi dalam keadaan gelap selama 40 hari 40 malam
Setelah Dukhan terjadi, bumi mengalami perubahan iklim sangat dahsyat.
Air sulit, makanan juga langka menjadikan manusia terancam kelaparan dan serangan penyakit mewabah di mana-mana.
Bukan hanya itu, teknologi juga lumpuh total akibat adanya hantaman meteor.
Dilansir TribunnewsWiki dari suaramuslim, Ali bin Abi Thalib mnyebutkan, dukhan belum terjadi, orang mukmin akan menjadi seperti orang pilek. Kemudian asap ini menghembus orang kafir, sampai binasa. (Tafsir Ibn Katsir, 7/249).
Dalam riwayat Hudzaifah, Nabi Muhammad bersabda, “Dukhan itu memenuhi timur dan barat. Tinggal selama 40 hari. Untuk orang mukmin, mereka terkena paparan sehingga seperti orang pilek. Sementara orang kafir, seperti orang mabuk. (Tafsir at-Thabari, 25/68).
Dan setelah gelap selama 40 hari, maka bumi mengalami cuaca yang kacau selama tiga tahun;
Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal merupakan tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, pada waktu itu manusia akan ditimpa kelaparan mengerikan.
Allah memberikan perintah pada langit di tahun pertama untuk menahan 1/3 airnya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya.
Lalu Allah memerintahkan pada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanamannya.
Selanjutnya di tahun tahun ketiga, Allah memerintahkan pada langit untuk menahan semua air hujannya.
Hal ini menyebabkan tidak ada setetes air pun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya.
Maka sesudah itu tidak tumbuh satu tanaman hijau dan semua binatang berkuku mati kecuali yang tidak dikehendaki oleh Allah.
Para Sahabat bertanya, “Dengan apa manusia akan hidup pada masa itu?” Beliau menjawab, “Tahlil, takbir, tasbih dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan. (Ibnu Majah, Al-Hakim dan Adh-Dhiya Al-Maqdisi dishahihkan oleh Al-Albani).
Kenapa Dukhan dikaitkan Ramadan 2020?
Dukhan disebutkan dalam satu hadist akan terjadi di hari Jumat bertepatan dengan pertengahan Ramadan.
Dan kebetulan, pertengahan Ramdhan tahun 2020 jatuh di hari Jumat.
Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud ,diriwayatkan oleh Nu’aim bin Hammad di dalam kitab Al-Fitan I/228, No. 638, dan Alauddin Al-Muttaqi Al-Hindi di dalam kitab Kanzul ‘Ummal, No. 39627.
Menurut pandangan banyak ulama hadis ini secara sanad dianggap bermasalah bahkan la ashla lahu atau tidak ada asal usulnya.
Akan tetapi hadis itu dapat dikaitkan dengan hadis dukhon dan hujan asam, maka bisa digunakan sebagai pertimbangan persiapan diri menuju kiamat.
Berikut narasinya:
Nu’aim bin Hammad berkata: “Telah menceritakan kepada kami Abu Umar, dari Ibnu Lahi’ah, ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit Al-Bunani, dari ayahnya, dari Al-Harits Al-Hamdani, dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: “Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal, kabilah-kabilah saling bermusuhan (perang antar suku) di bulan Dzul Qa’dah, dan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzul Hijjah dan Muharram.
Kami bertanya: “Suara apakah, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Suara keras di pertengahan bulan Ramadhan, pada malam Jumat, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jumat di tahun terjadinya banyak gempa.
Jika kalian telah melaksanakan salat Subuh pada hari Jumat, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya, sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga kalian.
Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan ucapkanlah: “Mahasuci Allah Al-Quddus, Mahasuci Allah Al-Quddus, Rabb kami Al-Quddus”, karena barangsiapa melakukan hal itu, niscaya ia akan selamat, tetapi barangsiapa yang tidak melakukan hal itu, niscaya akan binasa.
Walaupun begitu, pertengahan Ramadan yang jatuh di hari Jumat tidak hanya terjadi di 8 Mei tahun 2020.
Tanggapan Ulama
Ustaz Zulkifli Muhammad yang dikenal sebagai ulama "Akhir Zaman" juga mengatakan jika hadis tersebut lemah.
Mengutip dari cemarahnya di channel Youtube pribadinya UZMA Media TV Channel, Ustaz Zulkifli menerangka jika hadis tersebut lemah.
"Isu soal 15 Ramadan ini diambil dari hadis-hadis yang sangat lemah. Bahkan Ibnu Jauzi mengatakan hadis-hadis itu palsu. Sementara, urusan akidah, kita tidak boleh berpegang kepada hadis-hadis lemah.
Urusan akidah harus dari dalil yang pasti kuatnya yaitu Alquran, hadis mutawatir dan hadis sahih," jelas Ustaz Zulkifli Hasan.
Baca Juga: Ampuh Sembuhkan Asam Urat, Konsumsi Obat Rumahan Campuran Jahe Ini
Ustaz Zulkifli juga menambahkan agar ummat tdak panik menanggabi kabar tersebut dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.
"Jadi, tentang isu 15 ramadan ini, cukup kita ilmui, cukup ketahui, tapi tidak dijadikan akidah dan keyakinan dan kita tetap bertawakal kepada Allah SWT.
Maksimalkan saja ibadah. Inilah persiapan kita menyambut hal-hal besar, huru-hara ke depan yang akan menimpa kita," pangkas Ustaz Zulkifli.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews Wiki dengan judul Gonjang Ganjing Peristiwa Dukhan Bakal Terjadi Jumat 8 Mei, Ini Penjelasan Ustaz Zulkifli Ahmad
Source | : | Tribunnews Wiki |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar