GridFame.id - Kabar duka menyelimuti artis peran Nikita Willy.
Sang ayah, Henry Willy Syam meninggal dunia pada Rabu (6/5/2020) pada pukul 05.19 WIB.
Dikutip dari Kompas.com, Yora, ibu Nikita mengungkap bahwa kematian Henry disebabkan karena penyakit jantung.
Jenazah Henry langsung dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Nikita Willy sempat menceritakan bahwa dia merasakan firasat buruk sebelum ayahnya meninggal.
Diketahui bahwa hubungan Nikita dan ayah kandungnya, Henry, pernah renggang.
Namun, Nikita Willy saat ini sudah kembali dekat dengan sang ayah.
Sebelumnya, Nikita pernah dikabarkan tak pernah menjenguk ayahnya digugat cerai oleh ibunya di tahun 2011.
Nikita bahkan terlihat lebih dekat dengan ayah tirinya.
Lantaran hubungannya jadi renggang, Henry sempat sedih dengan perilaku Nikita.
Sebelum meninggal, Henry sendiri mengaku ingin sekali lebih dekat dengan anak-anaknya.
Setelah bercerai, Henry pernah blak-blakan menceritakan bahwa Nikita dan adiknya tak pernah membesuknya walau terbaring sakit hingga tahun 2018.
Namun, setelah berjalannya waktu, dikabarkan hubungan Henry dan Nikita menjadi dekat kembali pada tahun 2019.
Nikita pun terlihat memberikan kejutan di ulang tahun ayahnya.
Dikutip dari TribunKaltim.co pada Senin (1/6/2019), Henry bahkan memberikan nasihat bahwa anak-anaknya tak boleh bertindak sombong.
Sebelumnya, Henry pernah blak-blakan mengungkap sifat Nikita yang buruk yaitu gemar keluar di malam hari untuk menemui teman-temannya.
Henry menceritakan bahwa Nikita terbiasa masuk kafe dan minum alkohol saat masih ABG.
Melihat kebiasaan Nikita, Henry berharap agar anak-anaknya tak lagi gemar bersenang-senang dengan cara yang instan.
Dengan haru, pesan Henry kala itu berharap agar kedua putrinya tidak lupa beribadah kepada Tuhan.
Selain itu, Henry juga berharap agar anak-anaknya tak terjerumus ke dunia malam.
Nampaknya, pesan baik Henry tersebut sudah berhasil dilakukan oleh anak-anaknya.
Source | : | Kompas.com,TRIBUNKALTIM.CO |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar