GridFame.id - Amerika Serikat merupakan negara dengan penderita Covid-19 terbesar di dunia.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah di berbagai negara bagian mengadakan lockdown.
Namun, banyak masyarakatnya yang tak setuju lantaran tak bisa bekerja dan mendapatkan pendapatan yang normal.
Baca Juga: Sebut WHO Harusnya Merasa Malu, Donald Trump Buka Bukti Corona Berasal dari China
Banyak orang melakukan demo di berbagai negara bagian seperti Michigan, North Carolina, Caifornia, Colorado, Delaware, Florida, New Jersey, New Mexico, Ney York, Tennesse, dan Washington.
Para pendemo menganggap bahwa lockdown telah melanggar hukum.
Selain itu, pendemo di bagian Kentucky mengungkap bahwa setiap pengunjuk rasa memiliki kebebasan untuk tidak mengikuti aturan social distancing atau jaga jarak.
Beberapa pendemo bahkan terlihat tidak menggunakan masker saat melakukan aksi unjuk rasa.
Akibatnya, lebih dari 30 negara bagian di Amerika Serikat melonggarkan karantina.
Sebelumnya, santer terdengar kabar bahwa Amerika Serikat mengalami penurunan jumlah penderita Covid-19 hingga hari Senin (4/5/2020).
Penurunan tersebut mencapai angka di bawah 1000 orang atau tepatnya 870 orang.
Namun, bukannya semakin berkurang, sehari setelahnya pada Selasa (5/5/2020), angka kematian Covid-19 di Amerika melonjak drastis.
Angka kematian di Amerika Serikat malah naik hingga menimbulkan 2.133 korban jiwa.
Badan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengutip data dari Johns Hopkins University mengungkap bahwa per Senin (4/5/2020), Amerika Serikat masih menjadi negara dengan penderita Covid-19 terbanyak.
Korban meninggalnya pun tercatat sudah lebih dari 67 ribu orang.
Diduga meningkatnya angka kematian disebabkan karena tidak konsistennya negara dalam melakukan pembatasan sosial.
Setelah demo berlangsung dan beberapa daerah memutuskan melonggarkan kebijakan lockdown beberapa masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan.
Ribuan warga berduyun-duyun pergi ke pantai dan taman.
Bukannya menjadi solusi, pelonggaran malah membuat kasus baru virus corona di Amerika Serikat terus meningkat drastis.
Ada pun angka kematian tertinggi pada Rabu (6/5/2020), daerah dengan angka kematian tertinggi dipegang oleh Pennsylvania sebesar 346 korban jiwa.
Kemudian, angka kematian yang hampir sama diikuti oleh dartah New Jersey sebanyak 332 orang dan New York sebanyak 230 orang.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul BREAKING NEWS Kematian karena Covid-19 di AS di Atas 2.000 Orang Lagi, Akibat Longgarkan Lockdown?
Source | : | Wartakotalive.com |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar