GridFame.id - Pembawa acara sekaligus paranormal Roy Kiyoshi ditangkap polisi terkait dengan kasus narkoba.
Sebelumnya, beredar foto di internet Roy Kiyoshi tengah diamankan oleh petugas mengenakan alat pelindung diri.
Saat ditangkap, Roy tidak sedih dan terlihat tersenyum.
Penangkapan Roy sangat mengagetkan lantaran tak ada yang menyangka.
Ditambah lagi, Roy pernah meramalkan bahwa akan banyak artis dan publik figur yang tertangkap karena kasus narkoba.
Saat ini, Roy diketahui masih menjalankan pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan.
"Sementara (Roy Kiyoshi) masih diperiksa oleh Sat Narkoba Polres," kata Kapolres Jakarta Selatan, Budi Sartono, Kamis (7/5/2020) dikutip dari Kompas.com.
Diduga, penangkapan Roy disebabkan kaena penyalahgunaan dan kepemilikan narkoba.
Melihat penangkapan Roy, salah seorang sahabat dan juga pengacaranya, Henry Indraguna, masih belum percaya dengan rumor tentang kliennya.
Henry bahkan kaget lantaran sudah lama mengenal Roy Kiyoshi.
Hingga saat ini, Henry menceritakan belum bisa berkomunikasi dengan Roy, namun ia percaya kliennya adalah publik figur yang jauh dari narkoba.
"Selama saya kenal Roy saya yakin Roy itu bukan pemakain narkoba," ungkap Henry pada Wartakotalive.com, Kamis (7/5/2020) malam.
Selama mengenal Roy, Henry menceritakan bahwa sahabat sekaligus kliennya tak pernah memakai narkoba.
"Cuman dia (Roy Kiyoshi) mengatakan tidak pernah pakai narkoba, maka saya sangat kaget kalau dapat informasi Roy tertangkap akibat narkoba," ucapnya.
Henry menambahkan bahwa Roy sering sekali mendapatkan wejangan untuk menjauhi narkoba.
Henry berharap agar ucapan Roy tentang tak gunakan narkoba benar adanya walau ditangkap oleh polisi.
Selebihnya, Henry juga mengaku akan tetap berteman dengan Roy jika benar menggunakan narkoba.
Henry berusaha mendoakan yang terbaik bagi Roy Kiyoshi.
"Tapi kalau positif, kita doakan yang terbaik ya semua berjalan sesuai dengan apa yang terjadi," ungkap Henry.
Source | : | Kompas.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar