Seperti saat seseorang terkena influenza dan dengan virus corona yang muncul gejala menggigil.
Namun, beberapa negara khatulistiwa termasuk Ekuador dan Brazil, telah melihat banyak kasus dan kematian terkait virus corona.
Demografi juga berperan dalam kesenjangan regional.
Populasi Afrika dengan lebih banyak anak muda mungkin lebih kebal dari pada populasi lansia di Italia.
Di Jepang, negara yang memiliki populasi tertua di dunia, juga sedang sedang dieksplorasi alasannya terkait dengan kematian yang rendah.
Ada kepercayaan yang meluas bahwa di Jepang kebersihan dan kebiasaan yang baik menjadi pengaruh.
Faktor gen dan sistem imun
Peraih Nobel Tasuku Honjo, seorang ilmuwan dan ahli imun dari Jepang mengatakan bahwa orang keturunan Asia dan Eropa memiliki perbedaan besar dalam haplotipe antigen leukosit (HLA), sebuah gen yang mengendalikan respons sistem kekebalan tubuh terhadap virus.
Hal tersebut bisa menjadi pemicu mengapa di Asia angka kematian lebih rendah, namun tetap tidak bisa dijadikan satu-satunya alasan.
Tatsuhiko Kodama dari Tokyo University menjelaskan studi awal menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh orang Jepang cenderung bereaksi terhadap virus corona, seolah-olah mereka telah terinfeksi virus itu sebelumnya.
"Teka-teki angka kematian lebih rendah di Asia Timur dapat dijelaskan dengan adanya kekebalan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews Wiki dengan judul Mengapa Angka Kematian Covid-19 Lebih Tinggi di AS dan Eropa Ketimbang di Asia? Ini Alasannya
Source | : | Tribunnews Wiki |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar