GridFame.id - Wajah artis senior Yati Surachman memang kerap menghiasi layar kaca pertelevisian Indonesia.
Artis kelahiran Yogyakarta ini sudah terjun ke dunia hiburan Tanah Air sejak tahun 1975 silam.
Tak ayal jika Yati mendapatkan banyak penghargaan sebagai artis.
Ketika muda, Yati Surachman pernah menerima penghargaan artis terbaik dari Festival Film Asia Pasifik (FFAP) pada tahun 1980 lewat film Perawan Desa.
Perempuan ini juga sempat mendapatkan penghargaan dari Piala Vidia Festival Sinetron Indonesia pada tahun 1995 lewat film Dukun Palsu.
Baru-baru ini, Yati yang dikenal hidup sederhana ini bahkan mendapatkan hadiah rumah karena sudah berdedikasi di dunia seni peran.
Perempuan ini pun sudah membintangi banyak sekali film, sinetron, maupun FTV.
Seiring dengan bertambahnya usia, Yati memang sering mendapatkan peran menjadi pembantu atau nenek yang tertindas.
Wajah Yati Surachman hampir mengisi setiap sinetron di Indonesia.
Namun, sayang sekali, kehidupan yang ada di sinetron ternyata terbawa sampai ke dunia nyata.
Baca Juga: Tidak Punya Kompor, Artis Senior ini hanya Bisa Makan Garam Setiap Hari hingga Ajal Menjemput
Walau hanya akting, Yati Surachman menceritakan bahwa dia banyak direndahkan oleh banyak orang.
Perempuan berusia 63 tahun ini sering kali dicaci maki oleh orang-orang yang masih terbawa perasaan dengan sinetron yang dibintanginya.
Namun, wanita ini enggan mempedulikan ucapan jahat orang-orang yang tak mengenalnya.
"Banyak (direndahkan orang)," ucap Yati Surachman saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (12/6/2020) oleh Kompas.com.
Yati Surachman menceritakan bahwa banyak orang meremehkannya karena memilih mengambil peran sebagai pembantu.
"Banyak orang yang menganggap, oh yang jadi suka peran pembantu," ucapnya.
Padahal, bagi Yati, peran pembantu bukan berarti tak bisa berakting.
"Mereka tidak nontonnya (sampai) selesai," jelas Yati.
Artis senior ini tak mau ambil pusing lantaran Tuhan sudah memberikan jalan hidup masing-masing untuk umatnya.
"Buat saya, saya selalu pakai ilmu padi, artinya kalau memang orang mau merendahkan saya. Jadi biar Tuhan yang kasih karma, dia merendahkan saya, dia akan direndahkan orang lain," ucap Yati.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar