Bahkan, lanjut Edward, saat ada orang bicara dan di saat bersamaan, ada gawai yang diletakkan di dekatnya. Droplet dari orang yang bicara itu menambah banyak virus yang menempel.
"Jadi selain risiko untuk kita, juga untuk orang di rumah. Kalau kita sayang dengan orang di rumah, makanya jangan keluarkan handphone," lanjutnya.
Hal ini diketahui menjadi tantangan bagi para pengguna kereta api listrik, di antaranya Rachmi Rini.
"Bagaimana kita bisa menyimpan handphone kita di saku atau di tempat teraman. Jadi ini akan sangat diupayakan, tetapi memang dari petugas tidak ada aturan untuk membuka handphone. Ini yang menyebabkan kita-kita yang pengguna kereta itu tetap membuka handphone," pungkasnya.
Edward mengamini hal tersebut, lalu meminta kepada para pengguna untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah.
"Kita harus berpikir positif artinya kita sehat selalu. Jangan lupakan masker dan handsanitizer. Kemudian, harus mengikuti aturan-aturan yang diberlakukan oleh Kereta Commuter Indonesia, mulai dari pintu masuk hingga selesai," pungkasnya.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar