GridFame.id - Rumah tangga Stefan William dan Celine Evangelista memang sering menjadi sorotan.
Dua sejoli ini berhasil membuktikan bahwa mereka adalah orangtua yang baik bagi anak-anaknya.
Walaupun Celine Evangelista sudah pernah menikah dan memiliki anak, Stefan William rupanya tak pernah membeda-bedakan anak-anaknya.
Pasangan ini dikabarkan pindah ke Bali bersama keempat anaknya.
Namun, karena tuntutan pekerjaan, Stefan William harus kembali pulang di Jakarta.
Di tengah masa pandemi ini, dua sejoli ini terpaksa menjalani hubungan jaran jauh atau LDR.
Stefan dan Celine setuju bahwa hidup di Bali lebih baik bagi perkembangan anak-anak mereka.
Walau baru beberapa hari terpisah, Stefan William ternyata sudah kangen banget sama Celine dan anak-anak.
Celine mengungkapkan tingkah romantis suaminya di Instagram @celine_evangelista, Kamis (18/6/2020).
"Aku & Steff takut kalau anak-anak harus naik pesawat jadi untuk sementara tempat yang aman di rumah di Bali dulu.. Bisa berkuda, main ke sawah, main sama alam, gak banyak orang, less polusi juga," tulis Celine.
Celine menceritakan bahwa LDR sangat susah bagi suaminya.
Stefan William bahkan selalu menangis ketika video call bersama Celine dan anak-anak mereka.
"Daddy-nya klo video call pasti nangis karna sebenernya Stefan gak mau jauh dari anak-anaknya," tulis Celine.
"Daddy-nya mewek aja tiap liat anak-anaknya ahahha.. Kita sama-sama semangat & terus berdoa ya guys! Supaya selalu sehat & dijauhkan dari segala penyakit," imbuhnya.
Melihat tingkah manis Stefan William yang sempurna sebagai ayah ini ternyata membuat netizen baper.
"Kan akunya yg baper tau dady-nya ampe nangis gitu keinget anak apa lagi Koa," tulis @asihsarraswti.
"Keluarga bahagia banget," tulis @wan.delima.
"Baca captionnya jadi nangis masa aku," tulis @laelatullqibtiyah.
"Semangat kerjanya daddy, semoga corona cepat pergi. Sedih denger captionnya," tulis @story.of.steline.
"Luar biasa keluarganya. Tuhan berkati," tulis @floren6878.
Source | : | |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar