GridFame.id - Asmara drummer band Element Reunion, Didi Riyadi dengan pedangdut Ayu Ting Ting selalu berhasil mencuri perhatian publik.
Keduanya semakin hari semakin terang-terangan memgumbar kemesraan.
Walaupun hingga saat ini belum aja kejelasan status hubungan apapun.
Namun Didi Riyadi tak pernah absen dalam momen- momen penting di hidup Ayu Ting Ting.
Beberapa waktu lalu, Didi Riyadi juga hadir sebagai sosok spesial di hari ulang tahun Ayu Ting Ting.
Kehadiran Didi Riyadi juga seolah meunjukkan keseriusannya dalam mendekati janda Enji Baskoro itu.
Didi Riyadi juga mendapat penilaian sebagai sosok yang baik di mata kedua orang tua Ayu Ting Ting.
Namun baru-baru ini justru artis cantik dan muda Tissa Biani justru mambongkar tabiat asli Didi Riyadi.
Hal ini diketahui dari tayangan vlog YouTube Tissa Biani yang diunggah pada (28/06/2020).
Awalnya Tissa membahas mengenai Genk Depok lantaran ia dan Didi Riyadi merupakan perkumpulan artis yang tinggal di Depok.
"Kapan Genk Depok kumpul tapi ada bu Ketum nya ya," ujar Tissa Biasi saat membacakan pertanyaan warganet.
"Jadi kita kan Genk Depok nah ada satu anggota lagi yang enggak pernah ikut kumpul, mention namanya Om," tambah Tissa.
"Ayu Rosmalina," terang Didi Riyadi.
Tak sampai di situ saja, Tissa Biani juga membongkar habis tabiat asli Didi Riyadi yang tak banyak diketahui orang.
Awalnya Didi Riyadi mengaku dirinya terkesan dengan Tissa Biani yang masih muda namun mengerti banyak hal.
"Kita bisa sharing tentang musik, tentang apapun lah itu," ujar Didi Riyadi.
"Tentang percintaan remaja," timpal Tissa Biani.
Didi Riyadi sontak tertawa mendengar ucapan Tissa Biani yang mengakui dirinya bisa menjadi partner diskusi bahkan soal percintaan.
"Jangan pacaran kamu Tissa! Harus izin sama Om Didi," tutur Tissa Biani menirukan Didi Riyadi.
"Ya kan, (Didi Riyadi) posesif banget," tambahnya.
Rupanya, Didi Riyadi adalah sosok yang posesif dan selalu khawatir berlebihan di mata seorang Tissa Biani.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar