GridFame.id - Lima bulan sudah Indonesia menghadapi pandemi virus corona.
Pandemi virus corona di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan bantuan sosial atau bansos Covid-19 2020.
Bansos Covid-19 2020 ini ditujukkan untuk meringankan beban masyarakat selama pandemi.
Kabar baiknya, belum lama ini Sri Mulyani mengungkapkan kalau Bansos Covid-19 2020 akan diperpanjang.
Sebelumnya, Sri Mulyani memang sempat membagikan kabar gembira terkait perpanjangan Bansos Covid-19 hingga Desember 2020.
Untuk yang ingin mendapatkannya bisa langsung segera cek data penerima bansos di cekbansos.siks.kemsos.go.id.
Baca Juga: Tanpa Ulen dan Tanpa Oven, Ini Dia Resep Mudah Membuat Korean Garlic Cheese Bread yang Sedang Viral
Pemerintah sebelumnya memang sengaja memberikan Bansos dari April hingga Juni 2020 untuk meringankan beban masyarakat lapisan bawah akibat penyebaran virus Corona.
"Ada hal yang tadi diputuskan oleh sidang kabinet, yakni untuk Bansos yang selama ini diberikan dalam bentuk sembako, pertama, bansos ini diperpanjang sampai Desember," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani usai rapat terbatas dengan presiden, Rabu, (3/6/2020).
Hanya saja menurut dia, nilai bansos yang diberikan akan berkurang separuh dari nilai Bansos yang diberikan pada rentang waktu April-Juni 2020.
"Mulai Juli hingga Desember manfaatnya akan turun dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu per bulan," katanya.
Namun, muncul fakta baru terkait penyaluran yang tidak merata terkait Bansos Covid-19 2020 yang beredar.
Hal tersebut terungkap melansir dari Kompas.com terkait hasil survei Pusat Kajian Pembangunan dan Pengelolaan Konflik (Puspek) Universitas Airlangga (Unair).
Pasalnya, bantuan sosial yang disalurkan pemerintah untuk menangani dampak pandemi Covid-19 belum tepat sasaran.
"Distribusi bantuan sosial ini mendapatkan skor rendah," kata Koordinator Analisis Penelitian Puspek Unair Fahrul Muzaqqi saat merilis hasil surveinya secara daring, Selasa (14/7/2020).
Muzaqqi menjelaskan, hanya 32 persen responden yang menjawab setuju bahwa penyaluran bansos sudah tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
Sebanyak 38,7 persen menjawab tidak setuju. Adapun sisanya sebesar 29,4 persen menjawab cukup.
Survei ini juga turut membagi jawaban berdasarkan responden di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
Hasilnya, terlihat perbedaan cukup lebar. Di Pulau Jawa, hanya 23 persen responden yang setuju bansos disalurkan secara tepat sasaran.
Namun di luar Pulau Jawa, responden yang setuju bansos tepat sasaran sebesar 43,50 persen.
"Responden di Jawa berkebalikan dengan luar Jawa," ujar Fahrul.
Survei ini dilakukan selama 15 hari, pada tanggal 3 hingga 18 Juni 2020 dengan menggunakan kuesioner online.
Responden sebanyak 800 orang dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah sesuai proporsi penduduk dari data BPS Tahun 2019.
Tingkat kepercayaan yang ditetapkan dalam penelitian ini sebesar 95 persen dengan derajat kesalahan sebesar 3,4 persen.
Pihak Puspek Unair mengklaim membiayai sendiri survei ini.
Artikel ini sudah tayang di GridHits.ID dengan judul Bikin Lega Masyarakat Indonesia, Sri Mulyani Bagikan Kabar Gembira Bansos Covid-19 2020 hingga Muncul Fakta Terkait Penyaluran Tidak Merata
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar