GridFame.id - Sebelum resmi dinikahi Baim Wong, Paula Verhoeven dikenal sebagai model top tanah air.
Wajahnya menghiasi layar kaca sebagai bintang iklan beberapa produk kecantikan ternama.
Dirinya juga kerap tampil di catwalk pagelaran besar yang biasa digelar di hotel berbintang.
Kehidupan glamour ala model ternama rupanya tak berlaku bagi seorang Paula Verhoeven.
Paula Verhoeven mengaku sama sekali tidak pernah minum minuman beralkohol ataupun mendatangi klub malam sejak dirinya terjun ke dunia modelling.
Kepada Daniel Mananta, Paula Verhoeven mengaku hanya fokus menjalani pekerjaannya sebagai model.
Pasalnya, Paula Verhoeven ingin menunjukkan pada keluarganya bahwa ia bisa sukses sebagai model. Mengingat keluarganya pernah menentang Paula melakoni profesi tersebut.
Bisa dilihat sekarang, Paula Verhoeven menjadi salah satu model papan atas yang sering tampil di acara-acara bergengsi.
"Aku enggak yang agama-agama banget sih. Cuma karena kita takut juga kalau misalnya melakukan sesuatu itu karena takut sama Allah, sama ibu segala macem, jadi akhirnya itu yang bikin aku ya udah, model itu emang kerja aja," jelas Paula.
Terlepas dari rasa takutnya terhadap Tuhan dan ibunya, Paula Verhoeven mengaku memang tidak suka minum minuman beralkohol ataupun main ke klub malam.
Terlebih lagi, dia harus bekerja keesokan harinya. Oleh karenanya, menghindari keluar malam dan memilih beristirahat agar tetap bugar dan sehat.
"Kebetulan emang aku enggak suka. Pertama aku enggak suka minum, kedua aku enggak suka, ngapain aku ke klub kalau enggak minum. Ketiga memang kerja aku kan tiap hari, jadi kayak capek aja," kata Paula.
Paula Verhoeven menjauhi gaya hidup seperti itu karena menurutnya tidak sesuai dengan gaya hidupnya.
"Buat aku mending fokus ke kerjaan dibanding aku foya-foya kayak gitu," ucap istri Baim Wong ini.
Artikel Ini Telah Tayang di Kompas.com dengan Judul "Tak Minum Beralkohol dan ke Klub Malam, Paula Verhoeven: Aku Fokus Kerja"
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar