GridFame.id - Kasus virus corona di Indonesia masih menjadi sorotan.
Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian pemerintah pusat.
Pemimpinnya pun tak luput dari sorotan hingga sering jadi kambing hitam.
Salah satunya yang cukup mencuri perhatian adalah sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Segala cara dan kekuatan telah dicurahkan Risma untuk menangani Covid-19 di wilayahnya, namun usahanya seolah tak dihargai hingga timbul kontroversi.
Ia bahkan beberapa kali kepergok marah-marah hingga menangis karena tugasnya itu.
Sempat diremehkan dalam penanganan Covid-19, belum lama ini Risma justru menyampaikan salam perpisahan.
Tri Rismaharini kembali mengucapkan salam perpisahan kepada warga Surabaya.
Risma berpamitan ketika meresmikan lapangan olahraga di Tambak Asri, Krembangan, Surabaya, Minggu 16 Agustus 2020.
Sebelumnya, Risma sempat ucap pamit saat Perayaan Hari Jadi ke-727 Kota Surabaya di Balai Kota Surabaya, Minggu (31/5/2020).
Hal itu disampaikan Risma lantaran masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya bakal segera berakhir.
Risma tak lagi menjadi Wali Kota Surabaya pada bulan Februari 2021 mendatang.
Warga Surabaya harus bersiap kehilangan Tri Rismaharini sebagai walikota tahun depan.
Tri Rismaharini adalah wali kota yang sangat mencintai kota Surabaya dan ingin Surabaya sejahtera.
Walikota ini dikenal sangat dekat dengan masyarakat Surabaya meski juga identik dengan sikapnya yang tegas.
Bahkan Risma sangat fokus mengurus Kota Surabaya sampai sering turun lapangan dan tidak memiliki waktu untuk banyak hal.
Tampaknya, sebentar lagi dirinya dapat beristirahat.
"Bapak ibu sekalian, saya ingin menyampaikan bahwa enggak sampai satu tahun saya selesai jadi wali kota. Saya Februari (selesai menjabat), saya mohon pamit bapak ibu sekalian," kata Risma.
Dalam kesempatan itu, Risma juga berpesan kepada warga di sana agar tidak menyia-nyiakan waktu yang diberikan oleh Tuhan dalam dikehidupan.
Ia pun tak ingin menyia-nyiakan waktu yang diberikan Tuhan untuk mengabdikan diri bagi seluruh warga Kota Surabaya, sampai masa jabatannya berakhir.
"Jadi bapak-ibu sekalian, mohon maaf saya belajarnya dari Alquran, sampai ada surat Al 'Asr, demi waktu. Karena waktu itu pemberian Tuhan yang tidak akan terulang kembali. Jadi jangan menyia-nyiakan waktu," ucap Risma.
Saat itu, Risma menceritakan kepada warga yang hadir bahwa dia sempat mendapat tawaran untuk menempati salah satu menteri di Kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Namun, Risma menolak tawaran tersebut dan memilih untuk berkomitmen menyelesaikan masa jabatan sebagai Wali Kota Surabaya.
Alasan Risma menolak jabatan menteri adalah ingin menepati janji kampanye dan membuat warga Surabaya lebih sejahtera.
Baca Juga: Usai Hadiri Pernikahan 'Mantan', Sahrul Gunawan Mendadak Dapat Kecupan dari Sosok Ini
Bagi Risma, sumpah jabatan sebagai Wali Kota Surabaya harus ia selesaikan.
Sebab, ia tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk berbuat kepada warganya.
"Saya ingin menyampaikan, kenapa saya masih bertahan jadi wali kota.
Karena, tujuan saya (ingin) warga Surabaya lebih sejahtera," kata Risma.
Risma menjelaskan bahwa sebetulnya rencananya selama satu tahun terakhir kepemimpinannya jadi Wali Kota Surabaya, ia ingin memberikan motivasi kepada warganya supaya tidak pernah menyerah dalam kondisi apapun.
Namun, karena terkendala Covid-19 ini, rencana itu tertunda.
Karena kondisinya saat ini sudah mulai membaik, akhirnya dia memberanikan diri untuk turun langsung merealisasikan rencananya tersebut.
Tak heran jika dalam acara peresmian di Rusunawa dan peresmian lapangan olahraga Tambak Asri, ia terus memberikan motivasi kepada warganya, terutama anak-anak Surabaya supaya tidak pernah menyerah.
"Tujuan saya memang untuk membangun motivasi, karena tidak ada gunanya saya bangun Surabaya bagus-bagus, tapi manusianya tidak mendapatkan apa-apa, kan eman," ucap Risma.
Oleh karena itu, ia terus memotivasi warganya untuk terus berjuang dan bergerak supaya tidak menjadi penonton di kotanya sendiri.
Bahkan, ia meminta anak-anak Surabaya untuk terus berjuang dan bekerja keras supaya sukses dan berhasil di kemudian hari.
"Kalian semua berhak sukses dan berhak berhasil. Sekarang, jangan lagi bilang saya hanya anaknya tukang becak dan sebagainya, meskipun anaknya tukang becak, kalian masih bisa berhasil, asalkan kalian mau bekerja keras. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, asalkan kalian mau," ujar dia.
Baca Juga: HUT RI 75, BI Luncurkan Uang Khusus Rp 75.000 Edisi Kemerdekaan, Begini Cara Mendapatkannya!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Salam Perpisahan Risma kepada Warga Surabaya: Saya Mohon Pamit".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar