GridFame.id - Serai merupakan bahan alami yang bisa dijadikan obat berbagai penyakit.
Meski harganya murah, manfaat dari bahan alami ini tak perlu diragukan lagi.
Bagi Anda yang suka mengonsumsi obat dari bahan alami, cocok banget nih!
Baca Juga: Rendam Kaki dengan Baking Soda 10 Menit Saja, Rasakan Hal Menakjubkan Setelah Pakai Bahan Alami Ini
Baca Juga: Tak Hanya Pepaya! 10 Bahan Alami Ini Bisa Jadi Obat untuk Anda yang Susah BAB
Biasanya serai dijadikan bumbu dapur untuk meningkatkan cita rasa makanan.
Serai mengandung berbagai vitamin seperti vitamin A, vitamin C, folat dan niasin.
Namun, kandungan vitamin dalam serai relatif kecil sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin harian kita.
Meski demikian, serai mengandung berbagai mineral dan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Satu sendok makan serai segar biasanya mengandung nutrisi berikut:
Meski kandungan vitamin dalam serai relatif kecil, serai mengandung berbagai mineral yang membantu dalam pengobatan medis.
Serai umumnya dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi minyak untuk mengibati sakit kepala dan nyeri muskuloskeletal.
Ekstrak minyak sereh juga seringkali dimanfaatkan sebagaui aroma terapi untuk mengibati nyeri otot, infeksi, pilek, atau gejala flu.
Selain itu, air rebusan serai juga bisa digunakan untuk mengobati penyakit berikut:
Baca Juga: Tak Perlu Mahal! Cerahkan Lipatan Leher Gelap dengan 4 Bahan Alami di Dapur Rumah Ini
Baca Juga: Tak Perlu Obat Mahal! 5 Bahan Alami Ampuh Jadi Obat Batu Ginjal
Cara membuat air rebusan serai
Melansir dari Healthline melalui Grid Hype, Anda cukup tuangkan air mendidih ke dalam cangkir yang telah diberi 1 hingga 3 batang serai segar atau kering.
Diamkan selama kurang lebih lima menit kemudian saring minuman tersebut.
Setelahnya, nikmati dalam keadaan hangat atau bisa juga tambahkan es untuk menjadikannya es serai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Manfaat dan Efek Samping Serai untuk Kesehatan"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Winnieati Sutanto Putri |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar