"Artinya sebenarnya arti sempurna menurut anak-anak seumur dia itu kan orang tuanya bersatu. Tapi memang itu gak bisa aku kasih untuk tiga anak ini. Dan itu selalu terngiang-ngiang dahulu kala di kupingku bahwa seandainya Dul di deketku dan selalu bertanya, 'kenapa ayah bunda cerai?', aduh, aku gak bisa jawab. Jawabnya gimana, dan membayangkan dengan mukanya yang masih 6 tahun itu wow itu luar biasa sekali dan membuat aku sedih sih kalau mengingat itu," ujarnya.
Maia pun membagikan cerita bagaimana Dul akan menunggu telepon darinya dan Mbak Wasti yang saat itu juga pergi di bawah pohon.
Pasalnya, Dul sangat dekat dengan Mbak Wasti sehingga ia seakan kehilangan dua ibu sekaligus.
"Apalagi aku dulu dengar cerita bahwa Dul suka nunggu di bawah pohon sambil pegang handphone, terus sambil berharap kapan bundaku telepon. Maksudnya Mbak Wasti telepon atau aku telepon. Itu hal yang sangat membuatku sedih karena wah, ternyata segitu dahsyatnya ya efek dari perceraian itu,"
"Tapi walaupun dulu mungkin kita sudah terpisah sekitar 7 tahun ya, tapi insyaAllah ke depannya kita selalu bersama," tambah Maia lagi.
Makanya Maia Estianty sangat sedih.
Ia pun berharap bisa kembali ke masa itu dan memberitahu Dul bahwa di masa depan, semua akan baik-baik saja.
"Di umur 6 tahun itu Dul harus aku tinggalkan dari dia yang mestinya aku ada di sebelah dia, membimbing dia menjadi anak yang luar biasa lagi. Tapi Dul harus kehilangan dua ibu, yang pertama adalah pengasuhnya yang sudah ikut sama dia 20 tahun. Waktu itu dia pergi duluan dan disusul oleh aku,"
"Sedih karena harusnya anak 6 tahun bersama ibunya walaupun di setiap doa aku pasti mendoakan dia. Dan kalau seandainya waktu itu aku bisa kembali lagi di depan dia, mungkin aku akan bilang begini, 'jangan khawatir ya Dul ya, masa depan kamu kamu akan bertemu bunda lagi kok, dan kamu di depan akan baik-baik aja'," ucapnya lagi.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar