"Tetapi faktanya, adalah dalam waktu yang lama, hal itu telah tumbuh, rata-rata 5 atau 6 persen per tahun, dan tampaknya hal itu bisa terus berlanjut," imbuhnya.
Profesor White mengatakan, ada dua cara utama melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia, pertama sebagai potensi, kedua sebagai ancaman.
Karena secara tidak langsung, dinamikan kekuatan mulai bergeser dan condong ke arah China.
"Kami secara tradisional melihat Indonesia sebagai tetangga, sangat dekat, tetapi berpotensi mengancam Australia," katanya.
Baca Juga: Beasiswa S2 dan S3 Gratis Segera Dibuka! Ini Dia Link Pendaftaran LPDP dan Syarat-syaratnya...
"Dalam banyak hal, kebijakan pertahanan Australia selama beberapa dekade sangat fokus pada kemungkinan terjadinya konflik dengan Indonesia," imbuhnya.
Meski demikian, Profesor White berpendapat bahwa Indonesia yang kuat memiliki tujuan sama dengan Australia.
Akan menjadi aset besar, tetapi tidak akan menimbulkan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Itu satu-satunya tetangga kami yang cukup kuat, benar-benar bekerja untuk membantu mengamankan kawasan itu," kata White pada ABC.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar