GridFame.id - Sudah 8 bulan ini pandemi virus corona melanda Indonesia.
Jumalah kasus konfirmasi positif virus corona Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2020 lalu.
Berdasarkan data dari covid19.go.id, Minggu (25/10/2020) terdapat tambahan 3.732 kasus baru infeksi virus corona.
Sehingga total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kini telah mencapai 389.712 kasus yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia juga bertambah sebanyak 128 orang.
Sehingga, total korban meninggal dunia akibat Covid-19 kini menjadi 13.299 orang.
Selain itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga meningkat, setelah adanya tambahan 4.545 orang yang dinyatakan sembuh.
Sehingga, total pasien sembuh kini menjadi 313.746 orang.
Namun, berdasarkan Peta Risiko Covid-19 yang diperbarui pada Minggu, (18/10/2020) masih ada beberapa daerah di Indonesia yang dikategorikan nol kasus Covid-19.
Sebanyak 12 daerah berstatus "Tidak Ada Kasus", sedangkan 13 daerah berstatus "Tidak Terdampak".
Berikut rinciannya:
Tidak Ada Kasus
1. Sulawesi Tengah
2. Papua
3. Nusa Tenggara Timur
4. Maluku Utara
5. Maluku
6. Lampung
7. Kepulauan Riau
8. Bengkulu
Tidak Terdampak
1. Papua Barat
2. Papua
3. Nusa Tenggara Timur
4. Maluku
5. Kepulauan Riau
Indikator
Sebagai catatan, Satgas Covid-19 Indonesia membagi peta risiko ke dalam lima kategori.
Kelima kategori tersebut adalah risiko tinggi (zona merah), risiko sedang (zona oranye), risiko rendah (zona kuning), tidak ada kasus (zona hijau), dan tidak terdampak (zona hijau).
Ada beberapa indikator yang digunakan untuk menghitung status zona risiko Covid-19 di Indonesia, yaitu: epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
Indikator epidemiologi
Indikator pelayanan kesehatan
Artinya, zona risiko di setiap dari bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi penyebaran pandemi virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "25 Daerah di Indonesia yang Masih Nol Kasus Corona, Mana Saja?".
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar