GridFame.id - Siapa tak kenal dengan Juna Rorimpandey atau yang akrab disapa Chef Juna?
Sosok chef tampan dan garang yang satu ini dikenal sebagai salah seorang juri di Masterchef Indonesia.
Pesonanya pun banyak menyihir para kaum hawa yang mengidolakannya.
Meski dikenal galak dan tegas, Chef Juna tetap memiliki banyak penggemar.
Tak banyak yang tahu bahwa chef yang satu ini ternyata punya kehidupan yang sulit.
Dikira masih melajang hingga usia 40-an, siapa sangka Chef Juna sudah pernah menikah.
Chef Juna Rorimpandey mengungkapkan banyak cerita seru dan menarik saat bertandang ke kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Di balik popularitasnya sebagai seorang juri Masterchef Indonesia, Chef Juna melewati perjalanan hidup yang cukup berliku.
Sebelum mendapatkan gelar chef, pria berusia 45 tahun ini bahkan merasakan kehidupan yang pelik di Amerika.
Berikut ini rangkuman singkat obrolan Chef Juna dan Deddy Corbuzier.
1. Pernah sekolah pilot
Sebelum menjadi seorang chef, Juna Rorimpandey pindah dari Indonesia untuk bersekolah pilot di Amerika Serikat.
Chef Juna mengambil sekolah pilot yang menjanjikan kehidupan lebih baik setelah 6 bulan menimba ilmu.
Sayangnya, sekolah tersebut bangkrut sehingga Chef Juna harus mencari jalan sendiri untuk bertahan hidup di Negeri Paman Sam.
Ia hanya gagal mendapatkan lisensi untuk menerbangkan pesawat komersil.
"Gue bisa nerbangin single engine, ada lisence private pilot and instrument rated pilot artinya gue sudah boleh terbang malam, sudah bisa masuk ke dalam awan," kata Chef Juna.
2. Kehidupan pelik di Amerika
Kehidupan Chef Juna menjadi semakin pelik setelah sekolahnya bangkrut.
Orangtuanya di Indonesia tidak bisa mengirimkan uang lagi karena adanya krisis ekonomi parah.
Chef Juna bahkan merasakan pengalaman mengorek tong sampah demi mendapatkan uang untuk makan sehari-hari.
"Ngorek sampah buat (cari) puntung rokok sama koin-koinan atau sen-senan. Percaya atau enggak, gue makan dari sen-senan tersebut," terangnya.
Tak lama setelah itu, Chef Juna akhirnya mencoba kerja serabutan hingga akhirnya diterima di sebuah restoran sebagai pelayan.
Perjalanan kariernya pun dimulai dari sana.
3. Melewatkan tawaran menggiurkan
Chef Juna pernah melewatkan tawaran menggiurkan untuk menjadi Executive Sous-Chef di restoran milik Masaharu Morimoto.
Pada saat itu, ia terpaksa harus mengabaikan tawaran menggiurkan itu karena baru saja menandatangani kontrak baru untuk menjadi juri Masterchef Indonesia.
"Jadi waktu gue habis sign Masterchef season 2. Baru sign, gue dapat tawaran kerja Executive Sous-Chef untuk very well known chef Masaharu Morimoto di US (Amerika), Napa Valley," kata Chef Juna.
Meskipun demikian, Chef Juna mengaku tak menyesal sama sekali dengan keputusannya.
"Yeah, well, it passed. I'm old enough. It's not that I'm not capable but the opportunity for stuff like that, I think it's gone. Sekarang harus jalani sendiri," katanya.
4. Bercerai dengan istri di Amerika
Tak banyak yang tahu cerita tentang Chef Juna yang pernah bercerai dengan mantan istrinya di Amerika.
Chef Juna rupanya pernah menikah dengan seorang perempuan yang bekerja sebagai Anesthesiologist atau ahli anestesi.
Perbedaan jam kerja membuat pasangan ini jarang bertemu.
Keputusan cerai pun diambil sebagai jalan terbaik.
"Enggak ketemu juga, kasihan. Ya sudah kami divorce, baik-baik. We're still friends," katanya.
5. Tak peduli omongan orang
Sejak dulu, Chef Juna sudah tak pernah peduli dengan omongan orang-orang di sekitarnya.
Meski kerap dicap aneh-aneh, Chef Juna sama sekali tak pernah memedulikan hal tersebut.
"Gue hidupnya enggak pernah pengin prove something ke orang. Orang mau bilang jahanam, brengsek, terserah," ungkapnya.
Satu-satunya hal yang dipedulikan oleh Chef Juna adalah melakukan hal yang menurutnya baik, terlepas dari bagaimana tanggapan orang-orang di luar nanti.
Baca Juga: Sebelum Menyesal, Perhatikan Ini Ciri-Ciri Orang Mau Meninggal, Termasuk Halusinasi dan Kebingungan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjuangan Chef Juna, Hidup Susah hingga Bercerai di Amerika".
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar