GridFame.id - Komedian Kiwil nampak kembali mencuri perhatian publik.
Sebelumnya, Kiwil sempat jadi bahan bulan-bulanan setelah muncul kabar ia menikah siri dengan seorang janda bernama Venti Figianti.
Setelah heboh, Kiwil mengajak istri pertamanya, Rohimah bertemu dengan Venti.
Katanya, tak ada pernikahan antara Kiwil dengan Venti, mereka mengaku hanya sebatas teman bisnis lele.
Setelah masalah Kiwil tersebut usai, sang komedian kembali membuat istri pertamanya, Rohimah kembali meradang.
Hal tersebut terlihat saat Kiwil dan Rohimah diundang ke acara Bukan Bisik Bisik (6/11/2020).
Dalam acara tersebut, ada seorang wanita yang tiba-tiba mengaku dekat dengan Kiwil.
"Mas Kiwil kenal sama suaranya nggak?" Tanya Uya Kuya.
"Kayak kenal, orang Bandung," jawab Kiwil.
"Apa yang membuat Kiwil mengingat sesuatu?" Tanya Uya Kuya pada wanita tersebut.
"Makasih buat Mas Kiwil martabaknya," ujar wanita tersebut dari balik tembok.
Rohimah mulai meradang dan mengaku tak tahu menahu soal wanita tersebut.
"Yang mana lagi sih, Yah? Tega banget si?" Ujar Rohimah.
"Mas Kiwil, ada salam dari mamah," ujar wanita tersebut.
Makin panas, Rohimah pun meminta untuk bertemu dengan wanita tersebut.
Namun, wanita itu menolak untuk bertemu.
"Takutnya ada yang lain lagi nih," ujar Rohimah.
"Apa benar Mbak yang di sana akan dinikahi Kiwil dua minggu lagi?" Tanya Uya Kuya pada wanita tersebut.
Seolah kaget, Rohimah hanya bisa terdiam.
"Mbak Rohimah, apa rasanya sekarang?" Tanya Uya Kuya pada Rohimah.
"Kaget aja, ya sedih ya sedih, mana lagi ini," ujar Rohimah.
"Karena Mbak Rohimah kita prank," ujar Uya Kuya.
Ternyata saat itu Rohimah dikerjai oleh Uya Kuya dan tim Bukan Bisik Bisik.
Baca Juga: Siap Susul Citra Kirana, Ali Syakieb Pamer Foto Gunakan Baju Pengantin Minang, Resmi Nikahi Margin?
Artikel ini sudah pernah tayang di GridHits.ID dengan judul Ada Apa Lagi? Baru Kelar Masalah dengan Venti Figianti, Istri Pertama Kiwil Kembali Meradang karena Ada Sosok Ini, 'Perempuan Mana Lagi?'
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar