GridFame.id - Delapan bulan sudah pandemi melanda negeri ini. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menghentikan laju penyebarannya.
Termasuk dalam pencarian vaksin virus corona ini.
Beberapa waktu lalu pemerintah sempat membagikan kabar gembira terkait vaksin Covid-19.
Ya, kabarnya Vaksin Covid-19 buatan Sinovac akan menjadi angin segar di Tanah Air untuk melawan virus Corona.
Terbaru, kabar Vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari Biotech tampaknya tengah memasuki uji klinis fase akhir.
Pasalnya, pada awal tahun 2021, vaksin Covid-19 Sinovac ini akan disebar ke seluruh dunia untuk menyembuhkan pasien Covid-19.
Kendati demikian, baru-baru ini tersiar kabar buruk terkait vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi China tersebut.
Dikutip dari Reuters, Selasa (10/11/2020), penghentian uji coba itu dilakukan menyusul efek samping yang parah.
Uji klinis fase akhir vaksin Covid-19 Sinovac itu pun akhirnya dihentikan untuk sementara waktu.
Hal ini dilakukan Badan Kesehatan Brasil Anvisa pada 29 Oktober 2020.
Vaksin tersebut justru menghadapi kontroversi di Brasil dan Presiden Jair Bolsonaro menolaknya karena dianggap kredibilitas vaksin yang kurang.
Kepala lembaga penelitian medis Sao Paolo Butantan, Dimas Covas mengatakan keputusan regulator terkait kematian menambah keanehan, sebab kematian tersebut tidak terkait dengan vaksin.
"Karena saat ini ada lebih dari 10.000 sukarelawan, kematian dapat terjadi. Ini adalah kematian yang tidak ada hubungannya dengan vaksin. Oleh karena itu, bukan saatnya menghentikan uji coba," kata Covas, dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Prof Kusnandi Rusmil, menjelaskan sejumlah rangkaian terakhir dari uji klinis vaksin tersebut di Indonesia sudah rampung.
"Untuk di Bandung ada 1.620 subjek penelitian dan semuanya itu telah disuntik, selesai. Jadi udah nggak ada suntikannya lagi," kata Prof Kusnandi Rusmil, Selasa (10/11/20).
Kini, para peneliti tinggal melakukan pengawasan terhadap relawan yang disuntik. Pengamatan dilakukan melalui beberapa tahapan.
"Jadi dia sebelum disuntik kan diambil darahnya. Kemudian sebulan setelah disuntik itu diambil darahnya lagi. Kemudian tiga bulan stelag disuntik diambil darahnya lagi. Dan enam bulan setelah disuntik diambil darahnya lagi," ungkapnya.
Dengan demikian, masyarakat cukup menanti kabar selanjutnya terkait perkembangan vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia.
Baca Juga: Tanpa Olahraga Ketat, Konsumsi Buah Ini Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Kurus Nggak Pakai Diet!
Artikel ini sudah pernah tayang di GridHealth.id dengan judul: Siap Edar Awal Tahun 2021, Uji Vaksin Covid-19 Sinovac Dihentikan Lantaran Temui Efek Samping Parah
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar