GridFame.id - Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang cukup mematikan.
Selain dengan obat dokter, kita juga bisa menyembuhkan DBD dengan obat alami.
Tak perlu bersusah payah, obat alami DBD ini ternyata mudah kita temui sehari-hari.
Demam berdarah dengue (DBD) manjadi perbincangan hangat beberapa hari belakangan.
Apalagi kasus DBD terus meningkat.
Baca Juga: Butuh Segera Diobati, Tanpa Disadari Obat Tipes Alami Ternyata Sudah Ada di Rumah Kita
Seiring peningkatan kasus DBD, makanan alternatif untuk mengatasi penyakit ini juga terus meningkat. Salah satu yang paling dicari adalah jus jambu biji.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Natural Medicine tahun 2013, kandungan dalam jambu biji terbukti bisa mengatasi DBD.
Namun, tahukah Anda, ada berbagai jenis tanaman pangan lain yang juga mujarab melawabn DBD?
Uniknya, tanaman-tanaman ini telah lama diketahui sebagai bahan jamu dan mudah ditemui di sekitar kita.
Berikut beberapa tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai "obat" DBD menurut penelitian dari Malaysia tersebut.
1. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Sambiloto telah lama dikenal sebagai salah satu bahan jamu dalam kebudayaan Indonesia, teruatam Jawa.
Tanaman ini dikenal karena rasanya yang sangat pahit.
"Ekstrak metanol A.paniculata menunjukkan efek penghambatan antivirus tertinggi pada DENV-1 (salah satu serotipe virus dengue) oleh uji antivirus berdasarkan efek sitopatik," tulis para peneliti.
2. Pepaya (Carica papaya)
Pepaya adalah salah satu buah yang mudah ditemui di Indonesia. Buah ini bahkan bisa dicari di segala musim.
Dalam penelitian tersebut, bagian tanaman pepaya yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daunnya.
"Daun (pepaya) telah diselidiki potensinya terhadap DBD," tulis para peneliti.
"Ekstrak berair daun tanaman ini menunjukkan aktivitas potensial terhadap DBD dengan meningkatkan jumlah trombosit (PLT), sel darah putih (WBC) dan neutrofil (NEUT) dalam sampel darah pasien berusia 45 tahun yang digigit nyamuk pembawa," sambungnya.
Hasil penelitian itu menunjukkan, setelah 5 hari pemberian oral 25 mL ekstrak daun C. pepaya kepada pasien dua kali sehari, jumlah trombosit, sel darah putih, dan neutrofil meningkat.
"Peningkatan trombosit dapat menyebabkan berkurangnya perdarahan, sehingga menghindari perkembangan menjadi penyakit DBD yang parah," tegas mereka.
3. Bakau (Rhizophora apiculata)
Pohon bakau setinggi hingga 20 meter tersebut biasanya tumbuh di Australia (Queensland dan Wilayah Utara), Guam, India, Indonesia, Malaysia, Mikronesia, Kaledonia Baru, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Kepulauan Solomon, Sri Lanka, Taiwan, Maladewa, Thailand, dan Vietnam.
"Sifat anti-demam berdarah dari ekstrak etanol Rhizophora apiculata di DENV-2 dalam sel Vero telah diketahui," tulis peneliti.
"R. apiculata menunjukkan aktivitas penghambatan dan aktivitas partikel virus yang tidak aktif sebesar 56,14 persen dan 41,5 persen masing-masing pada konsentrasi 12,5 dan 100 μg mL − 1," imbuh mereka.
Baca Juga: Biasanya Dibuat Pengusir Jin, Daun Kelor Juga Punya 12 Manfaat Jadi Obat Alami Penyakit Berbahaya
4. Pare (Momordica charantia)
Pare dikenal sebagai salah satu sayuran yang memiliki rasa pahit.
Meski demikian, sayuran ini cukup sering diolah oleh masyarakat Indonesia.
Siapa sangka, selain dimanfaatkan sebagai sayuran, tanaman ini juga bisa menjadi obat DBD.
"Ekstrak metanol dari M. charantia menunjukkan efek penghambatan pada DENV-1 oleh uji antivirus berdasarkan efek sitopatik," tulis peneliti.
5. Petai China (Leucaena leucocephala)
Petai china atau juga dikenal dengan nama lamtoro adalah salah satu jenis tanaman pangan yang sering dijumpai di Indonesia.
Tanaman ini ternyata juga punya khasiat untuk mengobati DBD.
"Galaktomanan yang diekstraksi dari biji Leucaena leucocephala telah menunjukkan aktivitas melawan virus demam kuning (YFV) dan DENV-1 secara in vitro dan in vivo, tulis peneliti.
Galaktomanan sendiri adalah polisakarida yang terdiri dari tulang belakang mannose dengan gugus samping galaktosa, lebih khusus strukturnya terdiri dari rantai utama (1 → 4) -terkait unit β-d-mannopyranosyl yang disubstitusi oleh unit α-d-galactopyranosyl.
10. Temu kunci (Boesenbergia rotunda)
Indonesia dikenal dengan kekayaan rempah-rempahnya.
Salah satu yang cukup dikenal adalah temu kunci atau sering disebut jahe China.
Rimpang temu kunci sering digunakan sebagai bumbu masakan.
Sedangkan daunnya dikenal untuk obat gangguan pencernaan.
Untuk penelitian obat DBD ini, peneliti menggunakan ekstrak rimpang temu kunci.
"Aktivitas beberapa senyawa yang diekstraksi dari B. rotunda untuk menghambat protease virus dengue telah diuji pada DENV-2," tulis peneliti.
Hasilnya, ekstrak rimpang temu kunci menunjukkan penghambatan virus dengue pada tubuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Hanya Jambu Biji, 10 Tanaman Ini Juga Bisa Jadi "Obat" DBD".
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar