"Ada yang dalamnya sampai dua meter dengan lebar sekitar dua puluh sentimeter," jelas petani perempuan.
Dia merasa khawatir retakan-retakan tanah ini mengakibatkan longsor.
Meskipun rumahnya tidak terancam, namun ada rumah beberapa tetangganya yang rusak. Apalagi sejak awal diketahui hingga saat ini hujan masih terus mengguyur.
"Kemarin sore juga hujan deras mengakibatkan sawah ambles," aku Cicah yang mengantar ke lokasi sawah ambles.
Menurut dia, bencana tanah bergerak juga pernah terjadi pada tahun 2001. Saat itu terdapat retakan di tanah, bahkan ada yang dalamnya mencapai 10 meter.
"Saat itu juga ada tanah yang longsor, hanya menutup jalan setapak saja," ujar anggota Kelompok Wanita Tani (KWT).
Mengenai bencana tanah bergerak ini sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nyalindung juga sudah melakukan assessment di lokasi kejadian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Kaki Gunung Beser Nyalindung Sukabumi Dihantui Bencana Tanah Bergerak".
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar