Dirinya mengungkapkan perasaan menjadi istri kedua yang membuat dirinya tidak kuat untuk menahan gejolak yang ada dalam diri Nita sendiri.
"Menjadi istri kedua ini kan suatu hal yang tidak mudah pastinya, karena kita harus menyatukan satu visi diantara tiga orang yang mempunyai sifat yang berbeda," ujar Nita.
Hal ini lah yang dari awal Nita rasakan bagaimana perjuangannya selama ini menyatukan visi dari suami dan istri pertama yang memiliki sifat berbeda.
"Kalau aku sama istri pertama ya Alhamdulillah akur, kita punya pemikiran yang sama bahwa kita urus anak kita sama-sama kita punya keturunan kita besarin anak sama-sama, ini sudah menjadi takdir kita," kata Nita.
Dia menyesalkan ketika memutuskan untuk bercerai lantaran anaknya nanti tidak memiliki sosok ayah dalam kehidupannya.
"Buat saya tidak mudah menjadi single parent ya karena yang saya pikirkan adalah biasanya setiap hari anak mendapatkan kasih sayang ayahnya, ibunya, kita sama-sama mengantar ke sekolah," sambungnya.
Hal itu dirasa tidak didapatkan oleh anaknya lantaran hak asuh anak jatuh kepada Nita.
"Kalau rasa penyesalan, kalau untuk diri saya sendiri sih tidak ada karena ini memang keinginan dari dulu, kalau merasa bersalah ke anak itu pasti, namanya juga seorang ibu ya," imbuhnya.
Menurut Nita sendiri, ini adalah keputusan terbaik lantaran takut psikis anaknya terganggu ketika melihat ayah dan ibunya bertengkar.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Luqman Ilham |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar