Helmiyadi mengingatkan, apabila terjadi kondisi dislokasi rahang, harus segera membawanya ke Unit Gawat Darurat (UGD).
Sebab, kata pemilik Chanel Youtube dr. Helmiyadi SpOT itu, jika tidak segera ditangani bisa mengakibatkan otot bengkak dan penanganan harus dilakukan di kamar operasi untuk dilakukan pembiusan serta diberi relaksan otot.
“Kalau tambah lama menjadi kronik bahkan harus dioperasi untuk mengembalikannya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, setelah dikembalikan ke posisi semula, maka posisi tulang rahang masih harus dipertahankan menggunakan perban kepala selama tiga hari.
Adapun saat makan, minum, maupun berbicara, mulut dijaga agar tak terlalu terbuka lebar guna mencegah terjadinya dislokasi lagi.
Pada pasien yang ditanganinya di video tersebut, Helmi menceritakan, dislokasi rahang menyebabkan pasien mengalami kesulitan menutup mulutnya, kesakitan, dan tidak bisa bicara.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar